TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Media Week menggelar Tempo Local Culinary Festival pada Sabtu, 7 Desember 2019 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta. Festival kuliner ini menghadirkan beragam pangan lokal dari berbagai daerah dan bercerita dari daerah Sunda, Manado, Betawi, Singkawang,dan lain-lain.
“Bercerita maksudnya bahwa para pemilik warung pangan lokal bisa menghadirkan cerita dari produknya,” kata Dahlia Rera, Koordinator Tempo Local Culinary Festival pada Jumat, 6 Desember 2019.
Dahlia menuturkan, di Tempo Local Culinary Festival ini, setiap warung bisa berbagi soal inovasi. "Bagaimana memperkenalkan makanan lokal agar lebih diminati masyarakat,” ujarnya. Yang istimewa, kata Dahlia, semua makanan yang disajikan dalam festival kuliner ini tanpa menggunakan bahan MSG, bercita rasa otentik dari daerah asalnya, dan bisa dinikmati dengan harga amat murah.
Salah satu di antaranya adalah Yuliana Runtuwene, pemilik Dapur Maboza yang memperkenalkan nasi kuning tanpa menggunakan santan tapi tetap nikmat. “Khusus acara festival ini, ikannya saya terbangkan langsung dari Manado,” ucapnya.
Helen, pemilik Choipan Kukus Pasar Baru menjelaskan, ia mengusung masakan asli Singkawang yang populer di film Aruna dan Lidahnya.
Selain menyajikan masakan nusantara, Tempo Local Culinary Festival ini juga menghadirkan Diskusi Pangan seperti Food Waste. Ini adalah diskusi yang merangkul masyarakat untuk menghargai makanan yang disantap tidak bersisa.
Ada juga diskusi untuk merayakan rempah-rempah dan kuliner Nusantara yang diadakan oleh Yayasan Negeri Rempah. Ayo datang dan nikmati makanan yang disajikan di Tempo Local Culinary Festival yang ada di hajatan Tempo Media Week 2019. Sekarang, Ya!