Kisah Dokter Puskesmas Melawan Hoaks Virus Corona

Reporter

Petugas berpakaian APD dan sejumlah pasien Covid-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa, 26 Mei 2020. ANTARA/Fauzan
Petugas berpakaian APD dan sejumlah pasien Covid-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa, 26 Mei 2020. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO - dr. Rifan Eka Putra Nasution penerima beasiswa Kelas Online Tempo Institute melawan hoaks soal kesehatan lewat tulisan. Rifan adalah dokter yang bekerja di sebuah Puskesmas di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. "Banyak sekali informasi hoaks virus corona yang membuat saya resah," ujar Rifan. Sebagai tenaga kesehatan Rifan merasa harus menyampaikan informasi kedokteran dan kesehatan yang benar kepada masyarakat. Ia terus berupaya melawan hoaks, salah satunya dengan menulis.

Rifan adalah satu dari 150 orang yang mendapatkan beasiswa kelas online Tempo Institute #TerhubungOlehHarapan dari Telkom dan BCA. Ia mendapat kesempatan belajar di kelas online Menulis Opini: Menembus Meja Redaksi bersama Tempo Institute. "Kelas online ini memudahkan saya menjadikan hasil penelitian kedokteran yang sulit dipahami menjadi informasi yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam," menurut Rifan saat dihubungi lewat email.

"Kabar bohong pernah membuat kepanikan di wilayah kerja saya," ungkapnya. Ketika itu warga masyarakat takut pada seorang yang baru pulang dari Malaysia ke desa mereka. Ada kabar burung di media sosial bahwa orang yang baru pulang dari Malaysia itu membawa virus corona. Masyarakat sampai mengucilkannya. Rifan dan tim dari puskesmas harus menyampaikan bahwa kabar yang beredar tidak benar.

Selama pandemi, Rifan membantu petugas melakukan pendataan orang-orang yang baru pulang dari luar kota dan kembali ke wilayah kerja. Di samping itu, ia bersama tim COVID-19 puskesmas juga melakukan penyuluhan, edukasi, dan penyampaian informasi yang benar kepada warga, aparat desa, hingga tokoh masyarakat.

"Selain bersama Puskesmas, salah satu upaya yang saya lakukan adalah menulis artikel atau postingan media sosial," lanjutnya. Ia bercerita kerap meluruskan jika ada informasi yang disampaikan berupa hoaks. "Tentunya saya punya bukti-bukti pendukung yang menunjukkan bahwa informasi atau berita tersebut merupakan hoaks."

Kini tulisan Rifan dapat terbit di media online lokal dan media online nasional. "Semoga saya juga bisa menerbitkan buku untuk melawan hoaks, terutama hoaks soal kesehatan," tutup Rifan.




Berita Selanjutnya





Mulai Bahas RUU Kesehatan, Pemerintah Janjikan Partisipasi Publik Bermakna

16 hari lalu

Sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai organisasi kesehatan membentangkan spanduk saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 28 November 2022. Dalam aksi tersebut mereka menolak RUU Kesehatan Omnibus Law yang saat ini masuk dalam Prolegnas prioritas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Mulai Bahas RUU Kesehatan, Pemerintah Janjikan Partisipasi Publik Bermakna

Pemerintah dan DPR akan memulai tahapan pembahasan bersama RUU Kesehatan.


Dokter Muda di Inggris Bersiap Mogok Massal, Protes Gaji Kecil

17 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Dokter Muda di Inggris Bersiap Mogok Massal, Protes Gaji Kecil

Dokter muda di Inggris mengancam akan mogok massal karena kecilnya gaji dan tunjangan kesehatan. Mereka terancam tak bisa membayar pinjaman kuliah.


Diadukan Soal Dugaan Malpraktik, RS Buah Hati: Kemenkes Tak Berwenang Menilai Etik Dokter

22 hari lalu

Yuliantika, seorang pasien yang diduga menjadi korban mal praktik di Rumah Sakit Buah Hati, Ciputat, Kota Tangerang Selatan. TEMPO/Muhammad Iqbal
Diadukan Soal Dugaan Malpraktik, RS Buah Hati: Kemenkes Tak Berwenang Menilai Etik Dokter

Tim Kuasa Hukum RS Buah Hati Tangsel menyebut Kemenkes tidak berwenang menilai etik profesi seorang dokter. Soal dugaan malpraktik.


2 Dokter Perempuan dari 2 Startup Indonesia di Program Surge Sequoia Southeast Asia & India

25 hari lalu

Sebanyak 30 pendiri 12 startup peserta program Surge 08 dari Sequoia Southeast Asia & India. Dok. Sequoia
2 Dokter Perempuan dari 2 Startup Indonesia di Program Surge Sequoia Southeast Asia & India

Dua startup Indonesia tergabung di antara 12 startup tahap awal yang sedang menjalani program Surge kohort ke-8 dari Sequoia Southeast Asia dan India.


Semakin Banyak Dokter yang Jadi Influencer, Ini Kata Kemenkes

25 hari lalu

Dr. Tirta, influencer, dokter, dan pengusaha sepatu lokal memberi keterangan soal undangan BNPB. Instagram.com
Semakin Banyak Dokter yang Jadi Influencer, Ini Kata Kemenkes

Siti Nadia Tarmizi dari Kemenkes mengatakan menjadi influencer dengan latar belakang ilmu kedokteran adalah pilihan namun tetap perhatikan etika.


Kronologi Jerome Polin yang Joget Bareng Calon Dokter dan Dapat Kritikan Netizen

27 hari lalu

Jerome Polin dan dua kreator konten, Ekida Firmansyah dan Farhan Firmansyah menuai kemarahan para dokter dengan jogetan mereka. Foto: Instagram.
Kronologi Jerome Polin yang Joget Bareng Calon Dokter dan Dapat Kritikan Netizen

Jerome Polin dan 2 mahasiswa kedokteran sedang ramai diperbincangkan karena videonya berjoget TikTok dirasa kurang pantas. Berikut penjelasannya.


SATUSEHAT Pangkas Pelaporan Kesehatan Kemenkes dari 400 Menjadi 8 Aplikasi

28 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
SATUSEHAT Pangkas Pelaporan Kesehatan Kemenkes dari 400 Menjadi 8 Aplikasi

Puskesmas yang tadinya bikin laporan mengisi aplikasi segala macam nanti hanya dengan SATUSEHAT menjadi 8 aplikasi.


Tuai Kritik Tajam Usai Joget TikTok dengan 2 Calon Dokter, Jerome Polin Minta Maaf

28 hari lalu

Jerome Polin menunjukkan telah menyelesaikan sidang skripsi di Waseda University. Foto: Instagram Jerome Polin.
Tuai Kritik Tajam Usai Joget TikTok dengan 2 Calon Dokter, Jerome Polin Minta Maaf

Jerome Polin mengungkapkan penyesalannya usai menuai kecaman itu dengan permohonan maaf yang diunggahnya, kemarin.


Viral Perawat di Palembang Diduga Lakukan Malpraktik terhadap Bayi, Apa Hukumannya?

49 hari lalu

Suparman (38) menunjukkan foto anaknya yang terluka pada jari tangan akibat digunting perawat saat membuat laporan di SPKT Polres Kota Besar Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu 4 Februari 2023. ANTARA/M Riezko Bima Elko P.
Viral Perawat di Palembang Diduga Lakukan Malpraktik terhadap Bayi, Apa Hukumannya?

Kasus perawat potong jari bayi di RS Muhammadiyah Pelmbang menggegerkan. Perbuatannya diduga malpraktik, apakah itu?


Tenaga Kesehatan di Arab Saudi Dihukum 5 Tahun Penjara karena Menyiksa Bayi

23 Januari 2023

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi
Tenaga Kesehatan di Arab Saudi Dihukum 5 Tahun Penjara karena Menyiksa Bayi

Tenaga kesehatan di Arab Saudi dijatuhi hukuman penjara lima tahun dan harus membayar uang denda setelah ketahuan melakukan kekerasan pada bayi