TEMPO.CO, Jakarta - Merek air minum Danone meluncurkan "WeActForWater" sebagai upaya mewujudkan bisnis yang berkelanjutan. Dalam siaran pers, yang dirilis di Paris, 5 Maret 2020, Chairman & CEO Danone, Emmanuel Faber mengatakan WeActForWater menjadi tonggak penting bagi merek-merek Danone di seluruh dunia. "Gerakan ini akan bertindak menanggulangi tantangan perubahan iklim, alam, dan isu akses air. Melalui model bisnis yang bertanggung jawab."
Gerakan ini terbagi kedalam 5 komitmen jangka panjang, yang pertama mengurangi 50% penggunaan virgin plastic serta menggunakan setidaknya 50% PET daur ulang yang digunakan di seluruh dunia dan 100% di seluruh Eropa pada tahun 2025.Kedua untuk mempercepat target menuju netral karbon di Eropa pada tahun 2025. Ketiga untuk menyamakan satu liter air yang terjual dengan pemberian air bersih untuk masyarakat yang membutuhkan. Komitmen ini menargetkan dapat membantu 50 juta orang di negara berkembang untuk dapat mengakses air minum yang aman pada tahun 2030. Keempat adalah meningkatkan pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) dan lahan basah di seluruh dunia. Terakhir untuk mencapai sertifikasi B Corp di seluruh dunia pada tahun 2022.
Di Indonesia, AQUA saat ini mengumpulkan lebih dari 12.000 ton botol plastik per tahun melalui sejumlah Unit Bisnis Daur Ulang di seluruh Indonesia. Target di tahun 2025 AQUA di Indonesia akan mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang digunakannya.
Secara global Danone bekerja untuk meningkatkan pelestarian DAS dan lahan basah di seluruh dunia. Sekretaris Umum Konvensi Ramsar mengenai Lahan Basah, Martha Rojas Urrego mengapresiasi komitmen Danone yang meluncurkan WeActForWater dan upaya mereka untuk melestarikan lahan basah dunia, daerah aliran sungai, dan keanekaragaman hayati yang berharga. "Melestarikan dan memulihkan ekosistem air tawar adalah satu-satunya cara untuk menjamin masa depan sumber daya air bagi kita semua," ujar Martha.
IKLAN