Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tidak Tahu Menenun, Orang Timor Belum Boleh Kawin

Reporter

Editor

Fadhli Sofyan

image-gnews
Damaris (keempat dari kanan), penenun dari Timor Tengah Selatan mengikuti program Kombet Kreatif. Program ini dinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Tempo Institute. Kombet Kreatif Kupang dilaksanakan tanggal 9 Oktober 2018. Ridho Mukti/TelusuRI
Damaris (keempat dari kanan), penenun dari Timor Tengah Selatan mengikuti program Kombet Kreatif. Program ini dinisiasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Tempo Institute. Kombet Kreatif Kupang dilaksanakan tanggal 9 Oktober 2018. Ridho Mukti/TelusuRI
Iklan
Tempo, Kupang - Damaris Nenobahan, salah seorang penenun asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) mengaku kenapa dirinya menenun, karena tradisi orang Timor dari dulu, jika tak tahu menenun, maka belum boleh menikah (Kawin).
 
 
"Saya menenun sejak masih muda, umur antar 17-18 tahun. Karena turun temurun, keluarganya selalu menenun," kata Damaris di sela-sela acara Kombet kerjasama antara Tempo Institute dan Bekraf, Kamis, 11 Oktober 2018.
 
Awalnya, kata Damaris, dia menenun hanya untuk iseng membuat pakaian untuk anak dan suaminya yang pada hari-hari tertentu wajib menggunakan pakaian tenun saat sekolah dan bekerja. "Dari situ ada tetangga yang minta dibuatkan tenun. Mulai dari itu, saya mulai intens menenun," katanya.
 
Dari situ, dirinya mengajak sejumlah penenun untuk membuat kelompok tenun "Neno Oemat" untuk bersama menenun. Sekarang kami menenun hanya dikirim gambar saja. Memang sulit, namun kami bisa," katanya.
 
Awalnya kelompok itu hanya bekerja tanpa modal, sebelum akhirnya mendapat bantuan dari pemerintah. "Dari situ kami mulai menerima pesanan tenunan berupa selendang dan kain tenun," katanya.
 
Pembuatan tenun, menurut dia, saat masih di desa, biasanya menggunakan kapas yang dipintal menjadi benang, namun di kota benang dibeli. Selanjutnya menggunakan lidi gewang untuk membuat motif dari tenunan itu. "Motif gunakan lidi dari gewang. Kalau bisa 20 lidi, dinaikkan sekaligus," katanya.
 
Untuk pembuatan selendang, dalam 3 hari bisa hasilkan dua. Kalau sarung, dibagi dalam dua bagian, sehingga tiga minggu hanya bisa hasilkan satu sarung. "Kalau selendang di jual Rp150 ribu per buah. Sedangkan sarung di jual Rp600 ribu per lembar," katanya. 
 
Hasil tenunan sudah dua kali dikirim ke Hongkong. Bahkan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti juga pernah gunakan tenun miliknya. "Saat ini, hasil tenunan kami juga dipakai oleh butik Leviko," ujarnya.
 
 
Dia mengaku bersyukur karena diberi kesempatan mengikuti acara Kombet Kreatif ini, sehingga diketahui cara mempromosikan tenunan dengan berbagai cara. "Saya bersyukur mengikuti Kombet Kreatif ini, karena dari awal kerja menenun akhir saya tahu cara mempromosikan tenun," katanya.
 
YOHANES SEO
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

3 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.


Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

4 hari lalu

Puluhan ribu orang mengikuti pawai rimpu dalam Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.


Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

4 hari lalu

Kain tenun tembe mee Donggo  yang berusia puluhan tahun dan diwariskan turun-temurun (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.


2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

42 hari lalu

Festival Garis Imajiner di Kaliurang Sleman Yogyakarta (Dok. jogjaprov.go.id)
2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.


Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

46 hari lalu

Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno memberi penjelasan tentang rencananya di masa tenang Pemilu 2024 saat ditemui di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno jelaskan berbagai upaya untuk menambah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN yang saat ini sebesar Rp 5,3 trilun.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

48 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

48 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

Sandiaga Uno menyebutkan dari 17 sub sektor ekonomi kreatif di IKN, sebanyak tiga subsektor yang berkontribusi paling besar. Apa saja?


Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

48 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.


Menteri Sandiaga Uno Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik, Perajin Yogya Prioritaskan Pasokan ke IKN

59 hari lalu

Event Jiffina 2024 digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Menteri Sandiaga Uno Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik, Perajin Yogya Prioritaskan Pasokan ke IKN

Meski Menteri Sandiaga Uno berharap ekspor ekonomi kreatif naik, para pengrajin Jogja menilai pasar dalam negeri masih menarik.


Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

28 Februari 2024

Atraksi liong pada arak-arakan perayaan Cap Go Meh di Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu 24 Februari 2024. Ratusan Umat Tridharma di Gorontalo menggelar Cap Go Meh yang merupakan rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dengan arak-arakan tandu arca dan dewa, kendaraan hias, musik bambu, serta pertunjukan barongsa dan liongi. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan Kabupaten Gorontalo bisa masuk dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO. Target tersebut dapat dikejar melalui penguatan kolaborasi pemda dengan pelaku ekonomi kreatif.