TEMPO.CO, Karangasem - Tempo Institute melakukan pendampingan komunitas ekonomi kreatif untuk penulisan story telling atau bercerita di Karangasem, Bali. Acara pendampingan oleh Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) itu diadakan di Taman Sukasada Ujung pada 10-12 September 2018.
"Saya ikut selama tiga hari karena melihat story telling bisa menyentuh konsumen," kata Diah Antari Suwawi, di Taman Soekasada Ujung Karangasem, Rabu, 12 September 2018.
Baca: Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Menulis Storytelling
Diah, 22 tahun, warga Desa Besakih adalah salah satu peserta yang ingin mengembangkan ekonomi kreatif di Kecamatan Rendang, Karangasem. Ia ingin menceritakan potensi wisata Taman Edelweiss di Desa Temukus yang mengandalkan pemandangan kebun bunga.
"Ekonomi kreatif pegiat usaha membuat sesuatu yang beda. Kami harus bercerita, karena kalau tanpa cerita, produk ya produk, tidak ada nilai plus," tuturnya. Adapun Taman Edelweiss baru dimulai pengelolaannya tahun ini.
Saat ini Diah bekerja pada sektor pariwisata di Pura Besakih. Namun Diah ingin potensi wisata yang lain di Kecamatan Rendang juga bisa berkembang sebagai ekonomi kreatif. Ihwal tersebut Diah mengikuti pendampingan menulis story telling.
Baca: StoryTelling Strategi untuk Menceritakan Produk Ekonomi Kreatif
"Menurut saya itu bagus untuk branding cara promosi ke dunia digital," ujarnya.
Program pendampingan bertujuan untuk mempererat jaringan antar komunitas kreatif di tingkat kota dan kabupaten. Setiap kota atau kabupaten, memiliki potensi ekonomi kreatif yang unik dan khas.
Adapun Karangasem merupakan daerah ketiga yang didatangi program Kombet Kreatif. Untuk kunjungan kali pertama Padang kemudian Surabaya, Karangasem, Kendari, Maumere, Singkawang, Malang, Bojonegoro, Bandung Barat, Belu, Kupang, dan Merauke.