Presiden Joko Widodo dalam buku sambutan acara WCCE menyebutkan betapa besarnya potensi ekonomi kreatif Indonesia. "Jika kita bersaing dengan Jerman dan Cina di bidang industri teknologi, kita akan kalah. Tapi, dalam hal ekonomi kreatif, kesempatan ada pada kita."
Baca: Hari Ini Konferensi WCCE Dimulai, Pelaku Ekonomi Kreatif Berkumpul
Sebelumnya, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI menyatakan, penyelenggaraan WCCE bertujuan mendorong industri kreatif Indonesia ke skala global. "Keterlibatan Kementerian Luar Negeri dalam WCCE bentuk komitmen dalam diplomasi ekonomi, khususnya di sektor industri kreatif serta agenda SDGs 2030 (Sasaran Pembangunan Berkelanjutan 2030)," kata Tri Purnajaya, Direktur Perdagangan, Komoditas, dan Kekayaan Intelektual Kementerian Luar Negeri.
Berdasarkan survei, industri kreatif pada 2017 menyumbang US$ 2,25 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia dan mempekerjakan 29,5 juta jiwa. Pada tahun yang sama, industri kreatif menyumbang 7,38 persen bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didominasi oleh sektor kuliner, busana dan kriya.
Industri kretaif juga memberi kontribusi 13,2 persen penyerapan tenaga kerja di Indonesia, dengan 53,68 persen pekerja kreatif adalah perempuan. Dalam WCCE 2018, pemerintah Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sektor ekonomi kreatif di negeri ini maju pesat.
Indonesia tidak hanya menjadi konsumen produk dan jasa kreatif, namun mampu menjadi bagian dari jaringan global ekonomi kreatif. Dicontohkannya, 4 dari 6 Unicornperusahaan rintisan dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar di ASEAN berada di Indonesia.
ANTARA