Kebijakan Publik Tidak Bawa Perubahan, Apa Sebabnya?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 15 Desember 2018 12:29 WIB

Mardiyah Chamim, Direktur Eksekutif Tempo Institute sedang menjelaskan pentingnya menulis storytelling dala program Masterclass Tempo Media Week 2018 Palmerah Edition di Gedung Tempo, Jalan Palmerah Barat Jakarta, 15 Desember 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kebijakan publik yang bagus hanya tersimpan di lemari perpustakaan. Kebijakan publik ini tidak sempat menyebar ke publik dan menjadi motor penggerak orang lain untuk melakukan perubahan.

“Penyebabnya karena kebijakan bagus itu tidak diikuti dengan laporan yang kualitatif, storytelling, dan hanya memfokuskan pada angka,” kata Direktur Eksekutif Tempo Institute Mardiyah Chamim dalam program Masterclass Cerita Tentang Perubahan di acara Tempo Media Week 2018 Palmerah Edition di Jakarta, Sabtu, 15 Desember 2018.

Baca: 11 Ribu Petani Dapat Pinjaman Berkat Teknologi Blockchain

Mardiyah menuturkan, acapkali cara berpikir pemangku kebijakan itu tidak melibatkan masyarakat sebagai obyek kebijakan itu. “Mereka berpikir top down, yang dilaporkan hanya angka yang rumit, tapi cerita perubahan malah tidak pernah diungkapkan.”

Padahal, seperti yang dikatakan sosiolog Amerika, William Bruce Cameron, jika kita berharap ada perubahan, seharusnya melibatkan orang bawah sebagai subyek kebijakan itu untuk melihat perubahan dunia. Cerita perubahan, kata Mardiyah, adalah cara paling jitu untuk memasuki area yang lebih kualitatif. “Seperti yang dibilang William, tidak semua bisa dihitung itu penting dan tidak semua hal yang penting itu bisa dihitung,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Mardiyah menuturkan, cerita perubahan itu selalu bergerak dan berproses. “Dari satu titik menuju titik lain.”

Simak juga: Tempo Institute Meresmikan Kelas Tanpa Batas di Tempo Media Week

Agar kebijakan itu bisa membawa perubahan besar, menurut Mardiyah, harus dibangun dengan membangun komunikasi yang baik dengan stakeholder dan mengabarkan perubahan itu dengan cara yang lebih menarik. “Bisa dengan storytelling yang bisa menjadi alat marketing yang powerful,” kata Mardiyah.

Bagaimana menuliskan cerita perubahan yang menarik? Menurut Mardiyah, dalam jurnalisttik ada perangkat 5W1H. “Sebuah peristiwa didekati dengan pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.”

Berita terkait

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

15 Februari 2024

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

Mahasiswa Unair meraih penghargaan dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative di Thailand. Rekomendasinya dinilai sebagai inisiatif terbaik.

Baca Selengkapnya

Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

7 Desember 2023

Hasil Sensus Pertanian 2023 Diharapkan Jadi Basis Kebijakan Pemerintahan Mendatang

Pengamat pertanian mendorong presiden yang terpilih pada 2024 dapat menggunakan hasil Sensus Pertanian 2023 yang dikeluarkan BPS sebagai basis untuk membuat kebijakan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Simposium Kebijakan Publik Internasional

21 September 2023

Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Simposium Kebijakan Publik Internasional

Indonesia kembali menjadi tuan rumah simposium kebijakan publik internasional. Simposium ini diwadahi oleh Kemenpan RB.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Ingatkan Kebijakan Pemerintah Harus Berdasarkan Data dan Kritik Wajib Dijawab

19 Agustus 2023

Anies Baswedan Ingatkan Kebijakan Pemerintah Harus Berdasarkan Data dan Kritik Wajib Dijawab

Anies Baswedan mengatakan pemerintah harus membuat kebijakan berdasarkan data dan fakta yang akurat.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Jokowi, Sudirman Said, Bicara di Forum ICMI, Yakin Desentralisasi Terbaik untuk Indonesia

11 Januari 2023

Eks Menteri Jokowi, Sudirman Said, Bicara di Forum ICMI, Yakin Desentralisasi Terbaik untuk Indonesia

Ketua Majelis Pembangunan Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Sudirman Said, yakin desentralisme sistem terbaik buat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Permudah Akses Layanan Kesehatan Primer Melalui Whatsapp

7 November 2022

Kemenkes Permudah Akses Layanan Kesehatan Primer Melalui Whatsapp

Kemenkes bersama WhatsApp telah mengumumkan kerja sama strategis dukungan terhadap transformasi digital bagi pelayanan kesehatan publik. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Buatlah Situsmu Menjadi Ramah SEO

14 Oktober 2022

Buatlah Situsmu Menjadi Ramah SEO

Kementerian Kesehatan mengundang Tempo Institute untuk menggelar pelatihan SEO.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Transformasi Layanan Kesehatan Primer

8 September 2022

Pentingnya Transformasi Layanan Kesehatan Primer

Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) mendorong pemerintah untuk melakukan transformasi layanan kesehatan primer demi mewujudkan akses kesehatan.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 20 Media yang Terpilih Mengikuti Program Akselerasi IMA 2022

6 Agustus 2022

Inilah Daftar 20 Media yang Terpilih Mengikuti Program Akselerasi IMA 2022

Panitia Independent Media Accelerator (IMA) menetapkan 20 media yang berhak mengikuti pelatihan akselerasi media. Berikut daftar 20 media tersebut.

Baca Selengkapnya

Tempo Institute dan Lembaga Lain Suarakan Kelompok Marginal Lewat IMA 2022

4 Agustus 2022

Tempo Institute dan Lembaga Lain Suarakan Kelompok Marginal Lewat IMA 2022

Tempo Institute bersama sejumlah lembaga lainnya dalam IMA 2022 menyuarakan kelompok marginal.

Baca Selengkapnya