Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling
Reporter
Tempo.co
Editor
Fadhli Sofyan
Rabu, 3 Oktober 2018 22:45 WIB
TEMPO.CO, Bandung Barat - Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, mengatakan, storytelling dapat meningkatkan nilai jual produk kreatif.
Baca: Pelaku Ekonomi Kreatif Harus Mengenal Target Pasar
"Storytelling akan membuat karya komunitas kreatif punya nilai tambah dari yang biasanya" ujar Yoseph di tengah acara “Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute” atau Kombet Kreatif di Bale Seni Barli, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 3 Oktober 2018.
Yoseph menambahkan, konsumen akan tertarik membeli suatu produk ketika mengetahui cerita pembuatannya. Produk yang menceritakan manfaatnya juga akan meningkatkan nilai jualnya. Karena itu, melatih kemampuan bercerita atau storytelling penting bagi pegiat ekonomi kreatif.
Setidaknya ada 40 pelaku ekonomi dan industri kreatif yang terpilih hadir menjadi peserta Kombet Kreatif selama tiga hari ke depan. Program ini dilaksanakan atas kerjasama Tempo Institute dengan Bekraf. Program ini bertujuan mempererat jejaring komunitas kreatif di tingkat kota dan kabupaten.
Kombet Kreatif Bandung Barat menghadirkan pembicara inspiratif. Benny Fajarai (Founder Qlapa.com) dan Ukke R Kosasih (Circa Handmade) akan berbagi semangat dan inspirasi. Pada program Pendampingan Kombet Kreatif ini juga akan diperkenalkan skill storytelling, penceritaan, yang sangat penting untuk membangun nilai tambah produk kreatif.
Sepanjang 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif tercatat mencapai Rp 852 triliun. Angka ini diyakini terus meningkat di tahun-tahun mendatang, sebuah perkembangan yang harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan menarasikan dan memasarkan produk bagi pelaku ekonomi kreatif.
Baca juga: Cah Angon Sulap Biji Secang Jadi Kopi dan Libatkan Anak Muda