Komunitas, Lokomotif Ekonomi Kreatif

Rabu, 22 Agustus 2018 17:49 WIB

Workshop storytelling Tempo Institute dan Bekraf di Gedung Tempo, 26 April 2018. Kegiatan ini mengawali rangkaian roadshow dan pendampingan Komunitas Bekraf dan Tempo Kreatif atau KomBeT di dua belas kota. Foto Hindrawan/TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Komunitas adalah penopang sebuah masyarakat. "Kota yang punya daya hidup adalah kota yang komunitasnya bergerak aktif," kata Endah Wahyu Sulistyanti, Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Karenanya, pada periode Agustus - November 2018, Bekraf bekerja sama dengan Tempo Institute menggelar program "Komunitas Bekraf dan Tempo (Kombet) Kreatif”, yang bertujuan memantik komunitas kreatif untuk bergandeng tangan dan berkolaborasi lebih erat. "Kami percaya, komunitas kreatif yang berjejaring kuat akan meningkatkan ekonomi kreatif di daerah dan juga bermanfaat di level nasional," kata Endah Wahyu.

Baca: Tempo Institute Gelar Pelatihan Industri Kreatif di 12 Kota

Komunitas memang mewakili semangat zaman, yakni kolaborasi. Sekelompok orang, organisasi, di sebuah wilayah saling bergandeng tangan, berbagi semangat, dan saling membantu melambungkan karya dan gagasan bersama. Kolaborasi inilah yang menjadi kunci sukses di era digital, dengan kolaborasi maka potensi berbagai unsur masyarakat akan tampil optimal. Tersedianya berbagai platform website dan media sosial, yang bisa diakses siapa pun dan di mana pun, membuat kolaborasi semakin mudah. Komunitas memang mewakili semangat zaman, yakni kolaborasi. Sekelompok orang, organisasi, di sebuah wilayah saling bergandeng tangan, berbagi semangat, dan saling membantu melambungkan karya dan gagasan bersama. Kolaborasi inilah yang menjadi kunci sukses di era digital, dengan kolaborasi maka potensi berbagai unsur masyarakat akan tampil optimal. Tersedianya berbagai platform website dan media sosial, yang bisa diakses siapa pun dan di mana pun, membuat kolaborasi semakin mudah.

Perlu juga kita catat bahwa di zaman teknologi ini bahwa keberagaman budaya, keunikan, kekayaan kreativitas setiap daerah, potensi alam, adalah daya saing Indonesia. Pemerintah karenanya perlu bersinergi dengan komunitas. Sebab, komunitas adalah kekuatan yang bisa menggerakkan masyarakat secara kreatif menggerakkan potensi daerah. “Kunci sukses pengembangan ekonomi kreatif di tingkat kabupaten dan kota adalah tumbuhnya berbagai komunitas kreatif yang digerakkan generasi muda,” kata Endah Wahyu.

Berbekal gagasan bahwa komunitas adalah kunci, maka program ini digagas oleh Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf bekerja sama dengan Tempo Institute. Program Kombet Kreatif dimulai dengan rangkaian lawatan ke 12 kota, yakni Padang, Surabaya, Kendari, Karangasem, Maumere, Singkawang, Malang, Bojonegoro, Bandung Barat, Belu, Kupang, dan Merauke.

Advertising
Advertising

Di setiap kota, Kombet Kreatif bertemu dengan komunitas kreatif dari berbagai elemen. Selama tiga hari workshop, Kombet Kreatif akan menghadirkan kreator inspiratif yang akan berbagi pengalaman, pengetahuan, dan semangat berkarya. Kreator yang akan hadir dalam program ini, antara lain, Yukka Harlanda (Brodo Footwear), Benny Fajarai (Qlapa.com), Faza Meonk (Si Juki), Singgih Kartono (Radio Magno dan Spedagi), Angga Dwimas Sasongko (Filosofi Kopi), Azalea (Du'Anyam), Devi Attamimi (Hakuhodo Strategy Network Indonesia), dan Tita Larasati (Bandung Creative City Forum - BCCF).

Lawatan Kombet Kreatif juga akan dilengkapi dengan workshop storytelling untuk produk kreatif. Storytelling, penceritaan, adalah sarana yang ampuh meningkatkan nilai tambah sebuah produk kreatif. Kopi, misalnya, tanpa narasi yang bagus hanya akan dihargai dua atau tiga puluh ribu rupiah per kilogram. Namun, jika produk kopi itu dikemas dan diceritakan dengan baik, cara tanamnya, petaninya, aroma biji kopinya, juga bagaimana keriaan musim panen, maka harga kopi boleh jadi naik hingga ratusan ribu rupiah per kilogram.

Direktur Tempo Institute Mardiyah Chamim menjelaskan, workshop storytelling ini penting mengingat belum banyak pelaku usaha yang mampu menggali keistimewaan produk dan menceritakannya dengan baik. Padahal, strategi penceritaan amat diperlukan untuk membangun brand sebuah produk. Di zaman digital kini, storytelling mendapat tempat strategis karena semua produsen, kecil atau besar, dengan mudah menceritakan produk di media sosial dan beragam platform era e-commerce. "Membangun relasi antara produk dan konsumen adalah langkah yang mutlak di era digital. Narasi yang bagus sangat dibutuhkan," kata Mardiyah Chamim.

Direktur Hubungan Antar Lembaga Dalam Negeri Bekraf Hassan Abud juga menekankan pentingnya membangun narasi kekayaan nusantara. Dalam berbagai perjalanan ke berbagai penjuru Indonesia, Hassan menyaksikan begitu banyak kekayaan kreatif yang berhenti pada cerita lisan di kalangan penduduk. “Yang paling berkesan buat saya adalah bertemu dengan nenek-nenek yang di kaki-tangannya ada tato bermotif tenun, di pedalaman Belu, Nusa Tenggara Timur,” kata Hassan. Tato tersebut adalah bukti kecintaan, dedikasi, dan juga pengorbanan demi sebuah karya tenun. “Itu kan tatonya bukan dengan teknologi tato sekarang, tapi menggunakan rajah yang pasti sakit sekali,” kata Hassan. Hal-hal semacam ini seharusnya dikisahkan, didokumentasikan, dikemas dalam teknik storytelling yang memikat sehingga kekayaan kreatif kita semakin terekspose ke dunia.

Pada workshop ini, materi storytelling disampaikan oleh para wartawan dan penulis senior Tempo, antara lain, Budi Setyarso (Pemred Koran Tempo), Burhan Solihin (Direktur tempo.co), Elik Susanto (Redaktur Eksekutif tempo.co), Qaris Tajudin (wartawan gaya hidup Tempo), Bagja Hidayat (wartawan Tempo), Nana Rishky Susanti (Tempo Channel), dan Dwi Setyo Irawanto (wartawan senior, mantan wartawan Tempo). Jaringan kota kreatif ICCN, Telusuri (start up atau usaha rintisan di bidang penceritaan tempat-tempat menarik di Indonesia), terlibat sebagai mitra dalam kegiatan ini.

Baca: Jangan Mudah Puas, Tingkatkan Skill Anda di Sini

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menuturkan, industri ekonomi kreatif terbukti penting bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Sepanjang 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif tercatat mencapai Rp 852 triliun. Angka ini diyakini terus meningkat di tahun-tahun mendatang, sebuah perkembangan yang harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan menarasikan dan memasarkan produk bagi pelaku ekonomi kreatif.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menuturkan, industri ekonomi kreatif terbukti penting bagi pertumbuhan ekonomi bangsa. Sepanjang 2017, Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor ekonomi kreatif tercatat mencapai Rp 852 triliun. Angka ini diyakini terus meningkat di tahun-tahun mendatang, sebuah perkembangan yang harus diimbangi dengan peningkatan kemampuan menarasikan dan memasarkan produk bagi pelaku ekonomi kreatif.
Koordinator Lawatan 12 Kota - Kombet Kreatif Tatty Apriliyana menjelaskan, panitia telah berkunjung untuk asesmen kebutuhan awal dan berjejaring dengan komunitas lokal. "Karena sebetulnya, teman-teman komunitas lokal adalah lokomotif ekonomi kreatif yang sesungguhnya," kata Tatty. "Kami sekadar menjadi katalis dan pemantik," kata Tatty. "Selanjutnya, kami berharap komunitas kreatif di berbagai kota benar-benar tumbuh solid dan berjejaring kuat."

Workshop ini terbuka bagi pelaku industri kreatif. Silakan menghubungi Sinta Rachmawati, email sinta@tempo-institute.org atau ponsel di nomor 08788 908 1926 / 0822 1391 8019

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

10 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

11 hari lalu

Rapat Dewan Gubernur BI Akan Turut Evaluasi Perkembangan Ekonomi Global

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono mengatakan dalam Rapat Dewan Gubernur Bulanan di antaranya akan membahas perkembangan ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

14 hari lalu

Apa Kata Pengamat Ekonomi jika Konflik Iran-Israel Berlanjut bagi Indonesia?

Konflik Iran-Israel menjadi sorotan sejumlah pengamat ekonomi di Tanah Air. Apa dampaknya bagi Indonesia menurut mereka?

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

15 hari lalu

Ini Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi usai Serangan Iran ke Israel

Perkembangan situasi ekonomi dan keuangan global dan tensi geopolitik yang sangat tinggi bergerak cepat dan dinamis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

16 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

16 hari lalu

Ekonom Mari Elka Pangestu Sebut Serangan Iran ke Israel Pengaruhi Ekonomi Dunia, termasuk Indonesia

Ekonom Mari Elka Pangestu buka suara soal serangan Iran ke Israel yang nantinya bakal berdampak ke perekonomian dunia termasuk Indonesia. Hal itu akan berpengaruh terhadap terjadinya inflasi.

Baca Selengkapnya