Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempo Media Week 2019 Pertemukan Para Peneliti Muda

Reporter

image-gnews
Meet Young Scientists adalah salah satu acara yang digelar dalam Tempo Media Week 2019 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019. Foto: Istimewa
Meet Young Scientists adalah salah satu acara yang digelar dalam Tempo Media Week 2019 di Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Sabtu, 7 Desember 2019. Foto: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Media Week 2019 menggelar seminar Indonesia 2045: Meet Young Scientists. Seminar yang mempertemukan para ilmuwan muda dengan peserta ini digelar pada Sabtu, 7 Desember 2019 pukul 13.00 di Panggung Utama Lantai 2, Perpustakaan Nasional RI, Jakarta Pusat.

“Kami menghadirkan para ilmuwan dan peneliti muda yang berprestasi dan inspiratif,” kata Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Tempo Institute adalah penyelenggara Tempo Media Week 2019. Rencananya, diskusi ini akan menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Qaris menuturkan, para ilmuwan muda yang akan unjuk presentasi dalam seminar ini adalah Rara Sekar dan Ben Laksana, Muhammad Faisal, Ibnu Nadzir, Yessie Widya Sari, dan Muhammad Rheza.  “Sebagai pemantik diskusi, kami menghadirkan keynote speaker Sangkot Marzuki, pendiri Lembaga Penelitian Eijkman,” ujarnya.

Qaris menjelaskan, para ilmuwan muda ini akan mempresentasikan ide-ide dan apa yang sudah dikerjakannya sesuai bidang mereka. Rara Sekar dan Ben Laksana akan berbicara risetnya soal, Definisi Sukses Anak Muda Hari Ini. Bekas personel Bandaneira ini bersama suaminya sudah lama melakukan beragam penelitian karena profesi mereka sebagai peneliti lepas. Adapun Ben adalah pengajar di Intenational University Liasion Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun Muhammad Faisal adalah pendiri dari Lembaga Penelitian Youth Laboratory dan penulis buku Generasi Phi. “Dia akan berbicara soal proses riset di balik penulisan buku Generasi Phi,” tutur Qaris.

Ibnu Nadzir adalah peneliti Antropologi Digital di LIPI. Menurut Qaris, Ibnu akan berbicara tentang Hoaks dan Misinformasi di Indonesia. Sedangkan Yessie Widya Sari merupakan peneliti biomaterial. Dia akan membahas soal, Suplemen Tulang dan Gigi dari Limbah Pertanian. Peneliti terakhir adalah Muhammad Rheza dari UN Pulse Lab. Qaris menjelaskan, Rheza akan berbicara soal data menjadi kebijakan.

Peserta yang berminat menghadiri seminar ini, bisa mendaftarkan diri secara gratis di tempo-institute.org/tmw2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Buatlah Situsmu Menjadi Ramah SEO

14 Oktober 2022

Buatlah Situsmu Menjadi Ramah SEO

Kementerian Kesehatan mengundang Tempo Institute untuk menggelar pelatihan SEO.


Inilah Daftar 20 Media yang Terpilih Mengikuti Program Akselerasi IMA 2022

6 Agustus 2022

Ilustrasi media online. Kaboompics / Pexels
Inilah Daftar 20 Media yang Terpilih Mengikuti Program Akselerasi IMA 2022

Panitia Independent Media Accelerator (IMA) menetapkan 20 media yang berhak mengikuti pelatihan akselerasi media. Berikut daftar 20 media tersebut.


Tempo Institute dan Lembaga Lain Suarakan Kelompok Marginal Lewat IMA 2022

4 Agustus 2022

Tempo Institute. tempoinstitute.com
Tempo Institute dan Lembaga Lain Suarakan Kelompok Marginal Lewat IMA 2022

Tempo Institute bersama sejumlah lembaga lainnya dalam IMA 2022 menyuarakan kelompok marginal.


Ekosistem Media Digital Tanah Air Belum Ideal Ciptakan Jurnalisme Berkualitas

21 Juli 2022

Ilustrasi media online. Pixabay
Ekosistem Media Digital Tanah Air Belum Ideal Ciptakan Jurnalisme Berkualitas

Sekjen AMSI Wahyu Dhyatmika mengatakan ekosistem media digital di tanah air dipandang belum ideal untuk membangun jurnalisme yang berkualitas.


Tempo Institute Buka Pelatihan Independent Media Accelerator, Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

13 Juli 2022

Tempo Institute Buka Pelatihan Independent Media Accelerator, Berhadiah Ratusan Juta Rupiah

Tempo Institute dan beberapa lembaga adakan pelatihan Independent Media Accelerator (IMA). Berikut rincian kegiatan dan link pendaftaranya.


Tempo Gelar Uji Kompetensi Wartawan di Bangka Belitung dan Palu pada Juni 2022

19 April 2022

Uji Kompetensi Wartawan. Foto dok. Tempo Institute
Tempo Gelar Uji Kompetensi Wartawan di Bangka Belitung dan Palu pada Juni 2022

Lembaga Uji Kompetensi Tempo akan menggelar UKW di Bangka Belitung dan Palu pada Juni 2022 nanti. Jika berminat, ini infonya?


Tempo Media Week 2022 Sukses Berkolaborasi di Masa Pandemi

18 April 2022

Direktur Tempo Institute Qaris Tajudin bersama Menaker Ida Fauziah dalam Tempo Media Week 2022
Tempo Media Week 2022 Sukses Berkolaborasi di Masa Pandemi

Menghadapi situasi pandemi yang penuh keterbatasan untuk mengembangkan diri, Tempo Media Week (TMW) hadir kembali


MasterClass Tempo Media Week: Mulai Belajar Membuat Film dengan Sederhana Bersama Ahlinya

9 April 2022

Belajar membuat film bersama Irfan Ramli
MasterClass Tempo Media Week: Mulai Belajar Membuat Film dengan Sederhana Bersama Ahlinya

Tempo Media Week 2022 menyediakan banyak MasterClass. Salah satunya belajar membuat film bersama Irfan Ramli


Selain Transformasi Digital, Media Massa Harus Punya Model Bisnis yang Tepat

12 Februari 2022

Ilustrasi koran. Shutterstock
Selain Transformasi Digital, Media Massa Harus Punya Model Bisnis yang Tepat

Berkembangnya teknologi digital menuntut media massa melakukan inovasi dengan mencari model bisnis yang tepat dan melakukan transformasi digital.


Merumuskan Masa Depan Media di Era Digital

2 Februari 2022

Merumuskan Masa Depan Media di Era Digital

Kolaborasi berbagai pihak dapat memperkaya dan memperkuat sebuah produk jurnalistik.