Potensi Digital Indonesia pada 2016, menurut laporan Huawei dan Oxford Economics yang berjudul Digital Spillover, ekonomi digital dunia mencapai US$ 11,5 triliun. Ini sama dengan 15,5 persen dari GDP dunia. Lalu kurang dari satu dekade kemudian angkanya meningkat luar biasa menjadi 25 persen GDP dunia.
Ekonomi digital Indonesia hampir sama dengan Cina pada 2010, berdasarkan indikator-indikator seperti penetrasi e-retail, GDP per kapita, penetrasi internet, pengeluaran ritel, dan urbanisasi. Pada 2017, nilai perdagangan online Indonesia mencapai US$ 8 miliar. Nilai ini meningkat menjadi 55 sampai 65 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini bahwa potensi demografi penduduk Indonesia yang didominasi dengan generasi tech-savvy menjadi akses perekonomian besar. Pemerintah tengah membangun satelit dalam rangka meng-cover konektivitas di seluruh Indonesia. "Tren bisnis mulai berubah. Banyak perusahaan konvensional itu pindah atau mengembangkan aspek digital," kata dia.
Di Asia Tenggara saat ini sudah ada 8 Unicorn dan setengahnya berasal dari Indonesia. Mereka antara lain: Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak. Indonesia memiliki empat unicorn, bisnis rintisan yang bernilai di atas US $ 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun, seperti Go-Jek, Traveloka, Bukalapak, dan Tokopedia.
Dampak perdagangan online dengan pencapaian saat ini luar biasa. Mengacu pada laporan McKinsey (2018), perdagangan online memiliki dampak dampak yakni keuntungan dari sisi finansial. Indonesia termasuk pasar terbesar untuk e-commerce di Asia Tenggara. Nilainya saat ini kurang lebih 2,5 miliar dollar AS dan akan menjadi 20 miliar dollar AS pada 2022. Nilainya meningkat delapan kali dalam kurun lima tahun.
Kemudian, harga-harga yang lebih murah karena dengan berbelanja online, konsumen di luar Jawa dapat menghemat 11 sampai 25 persen dibandingkan berbelanja di ritel tradisional. Adanya kesetaraan gender, kaum perempuan menikmati 35 persen 'kue' penjualan online dibandingkan dengan 15 persen pada ritel tradisional.
Ini artinya kesetaraan gender memungkinkan dicapai melalui ekonomi digital. Begitupun dengan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan inklusi keuangan yang semakin dinikmati masyarakat.
ANTARA