TEMPO.CO, Bojonegoro - Pakar branding Arief Ayip Budiman mengatakan, perlunya mengetahui potensi lokal yang ada di desa-desa. Apakah itu menyangkut unsur sejarah, seni, budaya, cerita dan lainnya. ”Ketika sudah tahu, maka akan mudah mengembangkan,” ujar Arief dalam acara Program Pendampingan Kombet Kreatif (Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute) di Kantor Pusat Pengembangan Ekonomi Kreatif Desa Sukorejo, Kecamatan Kota Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis, 27 September 2018.
Menurut Arief, warga desa selalu mengatakan tidak punya apa-apa ketika ditanya. Mereka bingung menyebutkan apa saja potensinya. Kalaupun mereka mengaku sudah mengetahui, kata Arief, akan diapakan potensi tersebut. "Potensi ada yang terukur dan tidak terukur. Misalnya keindahan panorama desa tidak terukur".
Arief lantas mencontohkan Kabupaten Karangasem, Bali, dirinya membina desa wisata berbasis kearifan lokal. Koleksi masyarakat dijadikan satu, seperti daun lontar untuk herbal. “Tantangan yang sebenarnya dimiliki oleh desa adalah mengatahui potensinya,: kata dia.
Selanjutnya, menurut Arief, keberadaan sumber daya manusia yang tampil menjadi pelopor. Di Singaraja, Bali, ada Gede Krisna. Ia seorang arsitek yang memutuskan kembali ke desanya. Krisna menekuni bidang riset dan pelopor yang memantik masyarakat. “Leader itu tidak bisa di copypaste,” kata Arief.
Dalam acara Program Pendampingan Kombet Kreatif itu juga menampilkan ahli tata rupa Vincentius. "Pelajaran penting bagi para pelaku ekonomi kreatif agar belajar mengenal target pasar. Apakah produk yang dibuat diterima atau tidak. Siapa targetnya, harus tahu dulu,” ujar Vincentius.
Acara Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif sebagai upaya mempertemukan pelaku usaha ekonomi dan industri kreatif di Bojonegoro. Kegiatan pendampingan komunitas kreatif ini berlangsung tiga hari, 27 sampai 29 September 2018.
"Diikuti sekitar 40 pelaku ekonomi dan industri kreatif terpilih." kata Sinta Rachmawati Tempo Institute. Dalam pembukaan acara ini dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro, Agus Supriyanto.
SUJATMIKO