Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usaha Ekonomi Kreatif Anak SMP yang Memanfaatkan Perca Kain Tenun

Reporter

image-gnews
Willem Sing, 14 tahun, pelajar kelas IX SMP PGRI 1 Egon, Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan dua lukisan karyanya yang dipadukan dengan perca kain tenun, pada Sabtu, 15 September. Satu lukisan Willem dihargai Rp 300 ribu.
Willem Sing, 14 tahun, pelajar kelas IX SMP PGRI 1 Egon, Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan dua lukisan karyanya yang dipadukan dengan perca kain tenun, pada Sabtu, 15 September. Satu lukisan Willem dihargai Rp 300 ribu.
Iklan

TEMPO.CO, Maumere - Usaha ekonomi kreatif memang tak kenal usia. Dari yang serius untuk mata pencaharian utama sampai sekadar mengisi waktu luang belajar atau kegiatan di hari tua, kegiatan ekonomi kreatif bisa dilakukan. Terkadang, dari hobi, bisa memunculkan kreasi yang bernilai.

Kegiatan ini pula yang dilakukan oleh Filologus Olimpas Willem Sing, 14 tahun, pelajar kelas IX SMP PGRI 1 Egon, Waigete, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.  Ia menggambar motif seperti batik, lalu di beberapa gambar dilekatkan guntingan perca kain tenun bekas limbah penjahit. Kebetulan, menggambar adalah hobinya sejak kecil.  

“Motifnya bisa kreasi sendiri, bisa dari lihat di Google, atau dapat masukan dari teman-teman dan Bu Sherly,” kata dia di sela-sela Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf – Tempo Institute di St. Camillus Social Centre, Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu, 15 September 2018. Ia adalah peserta termuda dari total 42 yang mengikuti Kombet Kreatif yang difasilitasi oleh Tempo Institute dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Sherly, yang disebut Willem, adalah pemilik toko souvenir di Maumere yang memperkenalkannya pada berbagai kerajinan dengan memanfaatkan barang-barang bekas. Willem mulai belajar di kamar workshop Sherly sejak April lalu, saat mengikuti ibunya, Adriana Emi Sayati Perang, guru sekolah dasar membuat souvenir. “Saya ditanya Bu Sherly, apakah kamu mau belajar.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Willem menuturkan, ia mulai belajar ekonomi kreatif pada Sherly untuk membuat lukisan dengan perca kain tenun ini sejak April lalu. Kebetulan, pada bulan yang sama, Sherly hendak mengikuti pameran di Kupang.  Beberapa lukisan Willem diikutkan. “Dua lukisan saya dibeli oleh ibu direktur bank,” ujarnya riang. Satu lukisan dibeli dengan Rp 300 ribu. “Uangnya buat beli sepatu sekolah,” ujarnya.

Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Soleman Sing, tukang ojek dan Adriana ini senang bukan kepalang bisa mendapatkan tambahan uang saku dari tangannya sendiri.  Ia bersemangat berkreasi membuat lukisan dari kain perca tenun itu. “Lumayan, sehari bisa bikin satu setelah belajar,” kata Willem. Saat ini, kata Willem, ia tengah berlatih membuat gambar tiga dimensi.

Willem mengaku tak ingin membuang waktu. Jika bosan menggambar, ia bersepeda yang dirakitnya sendiri. “Sebulan saya merakit sepeda,” kata anak bertubuh kecil yang bercita-cita menjadi pembalap sepeda itu.  Ibunya yang duduk di sampingnya tersenyum bangga. “Dia sudah dapat beasiswa sekolah di SMA di Maumere, berkat prestasinya ini,” katanya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

1 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengunjungi sentra Tenun dalam Festival Rimpu Mantika Sabtu 27 Apri 2024.
Angkat Tenun Bima, Festival Rimpu Mantika jadi Daya Tarik Turis Mancanegara

Festival Rimpu Mantika tidak hanya pawai semata, selain tradisi busana, juga disuguhkan kekayaan keindahan budaya Bima dan ekonomi kreatif.


Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

2 hari lalu

Puluhan ribu orang mengikuti pawai rimpu dalam Festival Rimpu Mantika di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 27 April 2024 (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Pawai Rimpu Mantika di Bima Diikuti Puluhan Ribu Peserta, Ada Fashion Show

Pawai rimpu merupakan acara puncak dari Festival Rimpu Mantika Kota Bima 2024.


Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

2 hari lalu

Kain tenun tembe mee Donggo  yang berusia puluhan tahun dan diwariskan turun-temurun (TEMPO/Akhyar M. Nur)
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit

Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.


Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".


PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

11 hari lalu

PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya

Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.


2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

40 hari lalu

Festival Garis Imajiner di Kaliurang Sleman Yogyakarta (Dok. jogjaprov.go.id)
2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.


Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

44 hari lalu

Ketua Bappilu PPP dan Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno memberi penjelasan tentang rencananya di masa tenang Pemilu 2024 saat ditemui di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 10 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno jelaskan berbagai upaya untuk menambah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN yang saat ini sebesar Rp 5,3 trilun.


Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

46 hari lalu

Model skala Kawasan Inti Pemerintahan Pusat Ibu Kota Nusantara atau IKN. ANTARA/Aji Cakti
Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.


Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

46 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika ditemui di kantornya pada Senin, 11 Desember 2023. TEMPO/Riri Rahayu
Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

Sandiaga Uno menyebutkan dari 17 sub sektor ekonomi kreatif di IKN, sebanyak tiga subsektor yang berkontribusi paling besar. Apa saja?


Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

46 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kantor Kemenparekraf, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Defara Dhanya
Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.