Peneliti Kaji Tantangan Demokrasi dan HAM Indonesia 2020

Reporter

Tempo.co

Editor

Aisha Shaidra

Minggu, 8 Desember 2019 19:25 WIB

Diskusi Amnesty International Indonesia di Tempo Media Week 2019, Projecting Humanity: Membaca Proyeksi HAM dalam Lima Tahun ke Depan. TEMPO/ Aisha

TEMPO.CO, Jakarta - Bicara soal tantangan yang dihadapi sebuah negara, erat dengan persoalan ekonomi. Tak dipungkiri, 2020 Indonesia memang punya tantangan besar kaitannya soal pertumbuhan ekonomi yang terpengaruh perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Juga soal dampaknya pada dinamika investasi serta konsumsi dalam negeri.

Selain ekonomi, apalagi yang menjadi tantangan Indonesia ke depan? Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid memprediksikan tahun depan setidaknya ada tiga tantangan terkait politik dan HAM.

“Saya memprediksi 2020 akan ada tantangan di tiga hal yaitu kuatnya oligarki dalam sistem politik di Indonesia, Kedua, lemahnya penegakkan hukum, ketiga kekuatan ideologis dalam berpikir para elit, pemimpin, pejabat dalam melihat kompleksitas persoalan,” hal tersebut disampaikan Usman membuka diskusi Projecting Humanity: Membaca Proyeksi HAM dalam Lima Tahun ke Depan, di Tempo Media Week, Sabtu 7 Desember 2019.

Usman membeberkan beberapa contoh yang menguatkan prediksinya. Di antaranya kasus pembubaran organisasi masyarakat, Hizbut Tahrir Indonesia yang menurutnya dibubarkan tanpa disertai bukti layak di pengadilan yang menjelaskan alasan kuat mengapa kelompok ini layak dibubarkan.

Berikutnya, masih soal gelapnya penuntasan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. “Dalam kasus Novel, tak mungkin kepolisian bisa menyelesaikan kasus kalau tak menjaga jarak dengan kasus Novel Baswedan,” tutur Usman.

Advertising
Advertising

Serangan terhadap Novel Baswedan menurutnya memperlihatkan hubungan erat antara isu korupsi dan HAM. Lanjutnya lagi, ada banyak penyidik KPK yang mengusut korupsi di sektor sumber daya alam juga diserang dan diintimidasi. Juli lalu, Amnesty International Indonesia membawa kasus ini dalam Kongres Amerika Serikat pada 25 Juli 2019.

Dalam diskusi yang melibatkan seniman Irwan Ahmett, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia, Ninik Rahayu, peneliti CSIS Noory Okthariza, dan Peneliti Amnesty International Indonesia Aviva Nababan, dibahas juga soal tantangan demokrasi, penuntasan kasus HAM, serta upaya menata, memperbaiki kualitas hukum HAM dan demokrasi itu sendiri.

Proyeksi kolektif HAM ini dibahas di tengah situasi hadirnya produk politik dan publik yang bermasalah seperti revisi UU KPK, serta ditundanya pengesahan sejumlah UU bermasalah.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 menit lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

7 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

1 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

1 hari lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

2 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 hari lalu

Civitas Academica Universitas di Iran Adakan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Para mahasiswa, dosen dan staf di berbagai universitas di Iran mengadakan unjuk rasa pro-Palestina di masing-masing kampus.

Baca Selengkapnya

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

2 hari lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

2 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya