Seminar Perempuan Bersama Bos CHEVRON di Tempo Media Week

Reporter

Tempo.co

Jumat, 6 Desember 2019 09:37 WIB

Seminar pemberdayaan perempuan ini merupakan salah satu acara dari hajatan besar Tempo Media Week 2019.

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan sudah saatnya mengambil peran yang dimonopoli laki-laki. Pemberdayaan perempuan bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian dengan menupuk kemampuan dan skill mereka. Persoalan inilah yang akan diangkat dalam seminar Women Empowerment – Diversity & Inclusion dalam gelaran Tempo Media Week 2019 di Perpustakaan Nasional, Jakarta, 7 Desember 2019.

Seminar ini akan berlangsung mulai pukul 14.00. “Kami mengundang Nila Marita, Chief Corporate Affairs GO-JEK Rina Mariama, Manager Remuneration, Policy and Planning CHEVRON Indonesia Business Unit Diversity and Inclusion Champion sebagai pembicara, yang akan dipandu Purwani Dyah Prabandari, wartawan perang Tempo,” kata Direktur Tempo Institute, Qaris Tajudin di Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.

Menurut Qaris, dunia industri hingga saat ini masih bersifat maskulin. Seminar ini bertujuan menggerakkan perempuan untuk berani tampil dan unjuk diri bahwa mereka mampu dan setara. Selama ini, pemberdayaan perempuan bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian perempuan dengan memupuk kemampuan dan skill mereka.

“Semakin banyak perusahaan yang memberdayakan perempuan, akan makin banyak perempuan yang menduduki peran strategis di perusahaan dan yang termotivasi untuk menciptakan inovasi yang applicable untuk masyarakat,” ujarnya.

Qaris menjelaskan, McKinsey Global Institute pernah mengidentifikasi empat masalah utama yang bisa membantu kesetaraan gender di tempat kerja tercapai dengan lebih cepat. Keempat syarat itu adalah perbaikan tingkat pendidikan, inklusi digital dan keuangan, perlindungan hukum, dan kerja-kerja sosial yang tidak dibayar.

Advertising
Advertising

Jika empat masalah utama ini bisa dipenuhi, kesempatan perempuan untuk tampil dan memimpin perusahaan terbuka lebar lantaran selama ini masih ada diskriminasi dalam berbagai pemenuhan hak. Qaris mengatakan, harus diakui, dalam pemenuhan hak di sebuah keluarga sebagai organisasi terkecil pun, selalu memprioritaskan anak laki-laki sebelum memenuhi hak anak perempuan.

Menurut Qaris, catatan Bank Dunia melansir bahwa ada 59 negara tidak memiliki Undang-undang yang mencegah pelanggaran seksual atau kekerasan di tempat kerja, sebanyak 300 persen perempuan menghabiskan waktu lebih banyak untuk kerja sosial yang tidak dibayar dibandingkan laki-laki, dan dari 190 juta penduduk dunia, hanya sedikit perempuan yang memiliki rekening bank.

“OECD juga melakukan penelitian bahwa 2/3 dari 750 juta penduduk dunia yang buta huruf adalah perempuan. Ini menjawab mengapa perempuan sulit mendapatkan akses sebagai pemimpin jika pemenuhan hak pendidikan saja diabaikan,” katanya.

Masyarakat yang berminat datang, bisa mendaftarkan diri secara gratis di tempo-institute.org/tmw2019.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

5 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

10 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya