Susi, Pegiat Ekonomi Kreatif yang Sulap Sampah Jadi Wisata

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 15 September 2018 09:02 WIB

Susilowati, sudah empat tahun ini mengelola wisata sampah di Pantai Paris, Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Perempuan asal Temanggung ini memperkenalkan para turis asing yang menginap di rumahnya untuk memungut sampah dan mengelolanya menjadi kerajinan tangan seperti tas, map, dan souvenir. Berkat usaha kreatifnya itu, Susilowati mendapatkan julukan Ratu Sampah

TEMPO.CO, Maumere - Pegiat ekonomi kreatif bisa menyulap sesuatu yang tak bernilai dan menjadi obyek kreativitas berharga kinclong. Limpahan sampah yang dibawa angin musim barat pada Desember hingga Maret di Perairan Teluk Maumere, menjadi berkat bagi Susilowati dan orang-orang di sekitarnya. Limpahan sampah ribuan kilogram itu bisa dikelola menjadi usaha wisata sampah.

Siapa yang terpikir sampah bisa menjadi wisata yang memikat para turis asing? Ide brilian itu datang berkat kepedulian Susi, 51 tahun, pada bumi. Ibu empat anak bersuamikan orang Belanda ini terusik dengan banyaknya sampah di sekitar rumahnya, di pinggir Pantai Paris, Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dikembalikan oleh laut.

“Itu memang cara laut menolak sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat lalu dibuang di darat,” katanya terkekeh, di sela-sela pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf - Tempo Institute atau Kombet Kreatif di Aula St. Camillus Social Centre, Maumere, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 14 September 2018. Kombet Kreatif ini diadakan oleh Tempo Institute bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Sejak empat tahun lalu, ia mengajak para turis asing, sebagian menginap di homestay kecilnya, untuk bersama-sama memungut sampah. “Tiap Hari Minggu, para turis ini berangkat dari rumah saya dengan menaiki angkot, lalu menyisir sampah-sampah di pinggir pantai,” katanya. “Pulang-pulang, mereka bisa tiduran di atas karung-karung sampah itu karena kelelahan.” Tiap pekan, pekerjaan memungut sampah itu bisa menghasilkan 17-20 karung sampah.

Sampah-sampah yang dibawa pulang itu selanjutnya ditempatkan di bank sampah yang didirikan Susi pada 14 Februari 2014. “Biasanya, saat merayakan Hari Valentine, kita memberikan hadiah yang bungkusnya hanya jadi sampah,” tuturnya dengan mata berbinar. Ia, suami, dan anak bungsunya sepakat memilih tanggal itu sebagai hari pendirian bank sampah.

Advertising
Advertising

Sampah kemudian dipilah oleh anak-anak di 17 sekolah yang mengikuti program School Working Holiday. Mereka membentuk tim-tim kecil. “Tiap berapa kilogram, saya berikan ke tim itu uang lelah Rp 1000.” Sampah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan selanjutnya dibuang di Tempat Pembuangan Akhir.

Ia kemudian memberdayakan tiga orang difabel dan komunitas-komunitas yang dibinanya untuk mengkreasikan sampah-sampah ‘pilihan’ itu. Dari bekas bungkus kopi sachet, sampah itu bisa disulap menjadi tas-tas cantik. Ia menunjukkan tas tangan cokelat miliknya. “Tas ini dijual satunya Rp 100 ribu,” katanya. Sebagian disulap menjadi map plastik, tempat sampah, keranjang belanja, dompet, dan lain-lain. Adapun sampah organik dimanfaatkan menjadi pupuk sampah.

Saat ini, dari usaha kreatif yang dikelola Susi, mulai dari menginap sampai berwisata memungut sampah itu menghasilkan omset sekitar Rp 30 juta per bulan. Yang lebih mengharukan, difabel yang tinggal bersamanya dan kini mengajari kerajinan dari sampah itu bertemu Presiden Jokowi saat datang di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dua tahun lalu. "Usaha ekonomi kreatif ini membawa berkat untuk banyak orang," katanya.

Berita terkait

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

2 hari lalu

Pemda Sumbawa Bangun 3 TPA dan 11 TPS Terpadu

Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

3 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

4 hari lalu

Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

5 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

5 hari lalu

Alasan Gunung Bromo Ditutup Sementara di Akhir April 2024

Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai dari 25 April 2024

Baca Selengkapnya

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

6 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

6 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

7 hari lalu

4 Sumber Bau Tak Sedap di Rumah dan Cara Mengusirnya

Berikut barang yang biasa jadi sumber bau tak sedap di rumah dan cara mengatasinya agar Anda tak malu bila ada kerabat berkunjung.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

11 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya