Storytelling, Cara Promosi Menarik Produk Ekonomi Kreatif

Jumat, 14 September 2018 08:43 WIB

Budi Setyarso di Kombet Kreatif Kendari. Pemimpin Redaksi Koran TEMPO ini mendampingi pegiat ekonomi kreatif berlatih menulis storytelling untuk menarasikan produknya. TelusuRI/Fadwa

TEMPO.CO, Kendari - Keseruan program Komunitas Bekraf dan Tempo Institute (Kombet) Kreatif yang mengumpulkan para pegiat dan komunitas ekonomi kreatif di Kendari, Sulawesi Tenggara, berlanjut di hari kedua. Mereka belajar bagaimana cara ampuh meningkatkan nilai produk atau brand mereka.

Salah satu cara jitu yang digunakan yakni dengan storytelling atau penceritaan. Storytelling banyak digunakan perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan produk mereka. Mengapa storytelling? Karena cara ini adalah cara mempromosikan produk tanpa harus terlihat seperti sedang beriklan.

Saat ini pelanggan ogah dibombardir promosi mereka ingin terkoneksi dengan brand atau produk yang ditawarkan. Dengan bercerita Konsumen bisa mengetahui nilai dari produk.

“Pendekatan storytelling ini sebenarnya untuk teknik pemasaran promosi tanpa beriklan," kata Pemimpin Redaksi Koran Tempo Budi Setyarso, Kamis, 13 September 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Menurut Budi, bisa jadi cerita-cerita dari brand itu berdekatan dengan kegiatan sehari-hari konsumen. "Jadi dari situlah dia tertarik untuk membeli produk yang kita jual.”

Advertising
Advertising

Dia memberi contoh iklan sebuah produk bank di Thailand dikemas sangat memikat dengan teknik penceritaan yang apik. Kisahnya tentang seorang anak berumur sekitar 9 tahun, yang ingin membeli teleskop seharga 2500 bath yang dijual di sebuah store yang tak jauh dari rumahnya. Untuk bisa mendapatkan teleskop si anak rela menahan godaan tidak membelanjakan uangnya membeli semua yang disukai, seperti es krim dan tidak bermain game.

Singkat cerita, meski pada meski sudah berusah payah menabung, si anak tetap tidak bisa membeli teleskop karena tiba-tiba saja harga teleskop naik 3500 bath.

Nah dari kisah itu, pesan yang ingin disampaikan adalah ajakan bank yang ingin mempromosikan produk investasi saham dan memiliki keunggulan dari sekadar menabung konvensional.

Saat berlangsung sesi diskusi, Budi membagikan tips storytelling yang jitu. Katanya, ide bisa berupa apa saja, meski itu hal-hal yang sepertinya sederhana. Yang terpenting adalah mengenali keistimewaan produk lalu menuangkannya dalam narasi cerita yang menarik. Tidak perlu menggunakan kata-kata bombastis.

Prinsipnya menuliskan narasi brand sebenarnya tak jauh berbeda dengan menulis berita. Salah satu element yang terpenting adalah kejujuran. Dalam bercerita tentang produk jangan pernah membuat cerita yang bohong. Hal lainya yang juga penting memperkuat narasi storytelling berceritalah secara lugas dan fokus pada konten produk.

“ Cerita yang dibuat bukan fiksi, jangan membuat statement yang berbeda dengan kenyataan, karena dampaknya ketika konsumen membeli produk kita mereka tidak puas dan ini akan merusak kredibiltas produk yang sudah kita tawarkan,” kata Budi.

Selain sesi storytelling sesi fotografi, Fadwallangka dari TelusuRI, membagikan trik fotografi dan kreatif memanfaatkan barang-barang biasa yang ada di sekitar untuk mendukung konsep produk agar lebih eye cathing. Fadwal mengatakan produk yang baik juga harus didukung dengan gambar yang ciamik meski hanya menggunakan kamera dan peralatan pendukung sederhana.

“ Foto yang menarik juga mendukung kekuatan konten produk, namun tidak perlu bingung barang-barang sederhana di sekitar kita, kertas, kain, alat dapur asalkan mau berkreasi bisa digunakan kok,” ujarnya.

Di Kendari Kombet Kreatif berlangsung selama tiga hari sejak 12 hingga 14 September, diikuti hampir 40 lebih penggiat usaha kreatif di Kota Kendari, Baubau dan Muna, dengan menghadirkan kretaor inspiratif yang berbagi pengalaman dan semangat berkreasi, seperti Arief Budiman pakar branding sekaligus Sekjen ICCN. Juga ada CEO NAH Project, Rizki Arif Dwi, produsen sepatu yang brandnya terkenal setelah Presiden Joko Widodo menggunakan sepatu dalam helatan ASIAN Games 18.

Kombet Kreatif merupakan program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Tempo Institute melakukan pendampingan komunitas kreatif di 12 Kota di Indonesia. Termasuk Kota Lulo Kendari salah satu Kota yang menjadi lawatan program ini.

Berita terkait

2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

40 hari lalu

2024 Target Jadi Kota Festival, Yogyakarta Gencarkan Empat Event Kreatif Ini

Kota Yogyakarta mengusung branding baru sebagai Kota Festival atau city of festival mulai 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

44 hari lalu

Sandiaga Sebut Investasi di IKN Rp 5,3 Triliun dan akan Terus Bertambah

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno jelaskan berbagai upaya untuk menambah investasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di IKN yang saat ini sebesar Rp 5,3 trilun.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

45 hari lalu

Sandiaga Dorong Pengembangan 5 Desa Wisata di Sekitar IKN

Sandiaga Uno menyatakan ada lima desa wisata di sekitar IKN yang akan dikembangkan oleh Kemenparekraf.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

45 hari lalu

Sandiaga Uno Beberkan Tiga Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang Berkontribusi Besar di IKN, Apa Saja?

Sandiaga Uno menyebutkan dari 17 sub sektor ekonomi kreatif di IKN, sebanyak tiga subsektor yang berkontribusi paling besar. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

45 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Menteri Sandiaga Uno Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik, Perajin Yogya Prioritaskan Pasokan ke IKN

56 hari lalu

Menteri Sandiaga Uno Target Ekspor Ekonomi Kreatif Naik, Perajin Yogya Prioritaskan Pasokan ke IKN

Meski Menteri Sandiaga Uno berharap ekspor ekonomi kreatif naik, para pengrajin Jogja menilai pasar dalam negeri masih menarik.

Baca Selengkapnya

Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

28 Februari 2024

Menparekraf Sandiaga Targetkan Gorontalo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan Kabupaten Gorontalo bisa masuk dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO. Target tersebut dapat dikejar melalui penguatan kolaborasi pemda dengan pelaku ekonomi kreatif.

Baca Selengkapnya

Warganet Sebut Kebanyakan Gimik, Gibran Langsung Buat Acara Diskusi di Bali #GimmickGibran

28 Januari 2024

Warganet Sebut Kebanyakan Gimik, Gibran Langsung Buat Acara Diskusi di Bali #GimmickGibran

Gibran selalu mendapat sorotan dari warganet karena gimik yang dibuatnya, justru ia bikin acara #GimmickGibran di Bali.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

23 Januari 2024

Mengenal Pengertian Ekonomi Kreatif, Ciri, Jenis, dan Manfaatnya

Jelaskan pengertian ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif adalah perkembangan konsep ekonomi yang berasal dari kreativitas individu. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo dan Anak Muda Kreatif Bahas Potensi Ekonomi Digital

20 Januari 2024

Ganjar Pranowo dan Anak Muda Kreatif Bahas Potensi Ekonomi Digital

Calon presiden Ganjar Pranowo bersama ratusan anak muda kreatif membahas potensi ekonomi digital.

Baca Selengkapnya