Kreatifood: Bekraf Promosikan Kuliner Sumatera Utara
Reporter
Antara
Editor
Fadhli Sofyan
Senin, 13 Agustus 2018 18:01 WIB
TEMPO.CO, Medan - Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf menggelar Kreatifood 2018 di Medan untuk mempromosikan kuliner unggulan sekaligus menarik minat pengusaha rintisan atau startup Sumatera Utara untuk menjadi lebih baik dan besar.
"Tahun ini ada sepuluh kota yang dijadikan lokasi pagelaran Kreatifood 2018," kata pejabat Bekraf, Fahmy Akmal di Medan, Kamis, 9 Agustus 2018. Medan menjadi kota kedua setelah sebelumnya digelar di Surabaya.
Setelah Surabaya dan Medan pada 10-12 Agustus, Kreatifood akan digelar di Palembang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung, Malang, Samarinda, Makassar, dan Denpasar.
Menurut Kepala Subdirektorat Pasar Segmen Bisnis dan Pemerintahan Direktorat Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Bekraf ini, Kreatifood diharapkan dapat semakin menumbuhkan banyak pengusaha kuliner berskala besar di Indonesia.
Baca: Jagung Bunga dari Atambua, Popcorn Gurih ala Nusantara
Di Kreatifood, perusahaan rintisan kuliner dapat lebih mengembangkan usahanya dengan mendapatkan akses ke kanal distribusi dan pemasaran.
"Kreatifood 2018 diharapkan bisa sukses seperti di Surabaya yang berhasil mendapat mitra bisnis dengan memesan produk startup kuliner," ujarnya.
Dia menegaskan, pemerintah menaruh perhatian besar terhadap subsektor kuliner karena faktanya memberikan kontribusi besar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Ekonomi Kreatif.
Berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif oleh Badan Pusat Statistik (BPS), subsektor kuliner pada 2016 menyumbang 41,4 persen.
Pada tahun yang sama, nilai ekspor kuliner mengalami peningkatan sebesar 6,92 persen menjadi 1,206 juta dolar AS dari yang sebelumnya 1,117 juta dolar AS.
Baca: Bekraf dan Tempo Institute Kerja Sama Pendampingan Industri Kreatif
"Bekraf akan terus mengawal peningkatan subsektor kuliner agar dapat terus menjadi subsektor penyumbang PDB ekonomi kreatif dan dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia," ujar Fahmy.
Ketua Perkumpulan FoodStartup Indonesia Yustinus Agung menyebutkan, pihaknya lebih memokuskan kualitas pengusaha kuliner dari jumlah atau kuantitas.
Untuk itu, dilakukan kurasi terhadap pendaftar hingga tinggal tiga besar. "Tapi yang tidak masuk kelompok terbaik juga tetap dalam pembinaan dan nyatanya semakin banyak startup kuliner yang bertumbuh besar," katanya.
Dia menegaskan, kalau saja 10 persen dari sekitar 1,6 juta usaha mikro kuliner yang terdata di Indonesia itu berhasil semua, maka perekonomian Indonesia akan semakin tumbuh bagus.
ANTARA