Ini Kendala Pegiat Ekonomi Industri Kreatif di Kabupaten Belu

Reporter

Tempo.co

Editor

Fadhli Sofyan

Sabtu, 11 Agustus 2018 15:18 WIB

Penenun dari Raimanuk, Kabupaten Belu. Tenun mereka berkualitas tinggi, namun mereka tak mampu menceritakan kisah di balik proses tenunnya. Padahal produk yang mampu dikemas dalam storytelling akan meningkat nilai jualnya. TEMPO/Mardiyah Chamim

TEMPO.CO, Belu - Perjalanan ke Kabupaten Belu ini rangkaian dari proses pendahuluan “Program Lawatan 12 Kota, Pendampingan Komunitas Kreatif Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Tempo”. Di sepanjang program ini, Agustus sampai Oktober 2018, Bekraf dan Tempo Institute bertemu komunitas kreatif di 12 kota, yakni di Padang, Bandung Barat, Bojonegoro, Malang, Surabaya, Maumere, Kupang, Atambua, Kendari, Singkawang, dan Merauke. Workshop storytelling, pemasaran, berbagi pengalaman dengan kreator inspiratif, dan temu komunitas akan mewarnai program ini.

Baca: Bekraf dan Tempo Institute Kerja Sama Pendampingan Industri Kreatif

Membangun Indonesia dari pinggiran adalah satu dari sembilan nawacita Presiden Joko Widodo. Hal itu juga yang menjadi dasar Bekraf untuk melakukan penguatan ekonomi kreatif di Kabupaten Belu melalui kerja sama dengan Tempo Institute.

Matahari cerah menyambut kami di bandara A.A Bere Tallo, Jumat, 3 Agustus. Nama bandara ini diambil dari nama Bupati Kabupaten Belu pertama. Setelah kami mendarat, sebuah pesan singkat masuk, mengabarkan bahwa Bupati Belu, Willybrodus Lay, dapat kami temui pukul 10.00. Pak Willy, panggilan akrabnya, sangat mendukung program Komunitas Kreatif Bekraf Tempo atau KOMBET.

Kendala Pegiat Ekonomi Industri Kreatif

Advertising
Advertising

Di Aula Gedung Bappeda Atambua, Kabupaten Belu, kami menemui 10 orang pegiat ekonomi kreatif. Kebanyakan dari mereka menekuni produk tenun dan turunannya. Kabarnya, di Atambua, kualitas tenun dari Raimanuk adalah yang paling baik.

Petronela Berek, pegiat ekonomi industri kreatif dari Raimanuk menceritakan bahwa faktor demografi alam menjadi hambatan untuk mengenalkan tenun mereka. "Saya ingin agar akses transportasi dan telekomunikasi di Raimanuk ditingkatkan, sehingga pegiat ekonomi kreatif di sana bisa meningkatkan penjualannya" ujar Nela, panggilan akrabnya. Nela yakin jika mendapatkan akses yang baik, juga dipersenjatai dengan teknik penceritaan atau storytelling maka geliat ekonomi kreatif akan meningkat.

Cerita lain dari Rosalinda Bere Basin atau Linda. Ia dan komunitasnya, Hineporti yang artinya perempuan cantik, juga menekuni tenun, dan turunannya. Kreatifnya, bahan sisa tenun yang tak terpakai mereka kreasikan menjadi aksesoris seperti gelang, kalung, anting dan dompet.

"Kesulitan yang saya hadapi adalah mendapatkan bahan pendukung seperti rantai dan kait untuk membuat kalung dan anting. Saya juga berharap dapat pengetahuan soal pengemasan produk" ungkapnya. Selama ini produknya hanya dibungkus plastik, dapat kurang menarik minat pembeli.

Baca: Langka, Pesona Tato Tenun di Tubuh Nenek 80 Tahun

Gara-gara Facebook

Pegiat ekonomi kreatif lain yang kami temui adalah Agnes Tantry Bintura. Ia adalah seorang fashion desainer muda, berusia dua puluh tahunan. Selama ini Agnes masih memanfaatkan penjualan dari mulut ke mulut, sama seperti pegiat ekonomi kreatif lainnya. Kebanyakan dari mereka belum optimal menggunakan media sosial karena bingung menuliskan narasi produknya.

Bicara soal media sosial, Carlos Teles punya pengalaman menarik. Carlos menjadi ketua komunitas kreatif Belun Diak. Selama ini ia mempromosikan tenun, lukisan dan pahatan dari mulut ke mulut. Sekali waktu ia coba membagikannya di Facebook. Selang beberapa hari ia mendapat 50 buah pesanan miniatur Likuray dari Kupang.

"Karena kejadian di Facebook itu saya jadi memahami kekuatan media sosial dalam penjualan" kata Carlos. Dan ia memerlukan pengetahuan bagaimana cara menulis dan mengambil foto produk agar produknya semakin dikenal luas.

SINTA RACHMAWATI

Berita terkait

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

10 jam lalu

Grab Indonesia Sebut Ekonomi Nasional Beri Harapan bagi Pelaku Industri

Grab Indonesia sebut ekonomi nasional memberi harapan bagi para pelaku usaha untuk bisa terus menjaga daya saing produk atau layanan

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

14 jam lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

1 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

3 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

4 hari lalu

Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata, SPMT Layani Kapal Pesiar Sandar di Pelabuhannya

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) membeberkan bagaimana ramainya kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan yang dikelolanya belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

5 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

5 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

6 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

7 hari lalu

RUPS Tahunan Jasa Marga Sepakat Bagikan Dividen Rp 274,8 Miliar

RUPS Tahunan Jasa Marga (Persero) Tbk. atau JSMR pada Rabu menyepakati pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp 274,8 miliar.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

9 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya