Noken Papua Warisan Budaya Dunia, Ini Potensi Ekonomi Kreatifnya

Reporter

Antara

Editor

Elik Susanto

Selasa, 31 Juli 2018 19:05 WIB

Noken, oleh-oleh khas Tambrauw, Papua Barat di Kampung Emaus. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Manokwari - Noken atau rajut karya masyarakat Papua dinilai sebagai potensi usaha ekonomi krearif yang dapat dikembangkan. Kerajinan tangan merajut untuk bahan tas ini tersebar luas di wilayah Provinsi Papua maupun Papua Barat.

Anggota tim percepatan International Conference on Bioversity Ecotourism and Economy Crearive-ICBE (Konferensi Internasional Keanekaragaman hayati Ekowisata dan Ekonomi Kreatif), Bustar Maytar, mengatakan Unesco telah menetapkan noken sebagai salah satu warisan dunia.

Baca: Noken dari Papua Menjadi Warisan Budaya Dunia

Keputusan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) melalui Unesco (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization)ini, kata Bustar Maytar, berdampak positif bagi perkembangan budaya maupun ekonomi warga Bumi Cenderawasih ini.

"Ini adalah peluang usaha, terutama bagi masyarakat asli Papua. Mereka mudah memperoleh bahan baku, tinggal masuk ke hutan dan mereka punya keterampilan merajut. Tinggal dikembangkan," tambah Bustar Maytar di Manokwari, Papua Barat, Selasa, 31 Juli 2018.

Warga suku pedalaman Papua menjual noken (tas tradisional Papua) dan hasil kerajinan lainnya di acara Festival Budaya Lembah Baliem ke-24 tahun 2013 di Distrik Wosilimo, Jayawijaya, Papua, (13/8). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

Noken, Bustar Maytar menjelaskan, menjadi salah satu ikon bagi Papua. Diharapkan produk khas Papua ini lestari dan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Menurutnya, noken di Papua Barat dan Papua memiliki berbagai jenis sesuai karakter dan bahan.

"Masyarakat di Wamena, Pegunungan Arfak serta daerah lain masing-masing memiliki produk noken berbeda. Bahan yang digunakan pun lain, banyak variasinya," ujar Bustar Maytar.

Noken merupakan kerajinan khas masyarakat Papua, yang bentuk tasnya seperti kantong. Bahan dari kulit kayu dan tumbuh-tumbuhan yang dianyam atau dirajut. Kantong ini biasa disangkutnya di kepala untuk membawa barang dan hasil kebun.

Advertising
Advertising

Konferensi Internasional Keanekaragaman hayati Ekowisata dan Ekonomi Kreatif akan dilaksanakan di Manokwari pada Oktober 2018. Pengembangan industri kreatif akan menjadi salah satu pembahasan penting. Pengembangan noken diharapkan menjadi salah satu poin yang masuk dalam setrategi pembangunan daerah.

ICBE ketiga yang berlangsung di Manokwari, Papua Barat, ini diperkirakan dihadiri sebanyak 11 negara. Pesertanya terdiri dari perwakilan pemerintah, lembaga nonperintah dan lembaga swadaya masyarakat.

Berita terkait

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

5 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

22 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

3 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

3 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya