TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Media Week 2018 berakhir pada Ahad, 16 Desember 2018. Kegiatan yang mulai berlangsung sejak tahun lalu ini menjadi ajang bagi beragam komunitas, aktivis, tokoh, dan sejumlah masyarakat terlibat dalam berbagai workshop dan kampanye inisiatif yang digelar selama tiga hari berturut-turut.
"Tiga hari yang penuh energi," ujar Mardiyah Chamim, Direktur Tempo Institute saat penutupan Tempo Media Week 2018 di Ruang & Tempo semalam. Acara penutupan berlangusng dengan menikmati bakso Malang yang disediakan gratis bagi seluruh pengunjung dan juga pengisi acara disertai acara musik EDM, Mardiyah pun sempat mengambil peran sebagai DJ saat membuka malam hiburan tersebut.
Baca Juga:
Tunainya acara tahunan ini, menurut Mardiyah jadi satu pembuktian bahwa tim Tempo Institute, panitia, dan relawan yag terlibat bisa melakukan hal yang tak mungkin. Acara tersebut baru dipersiapkan dalam kurun 1,5 bulan, sedangkan 42 relawan yang terlibat baru terlibat dua pekan sebelum acara berlangsung.
"Meskipun lebih sedikit dari tahun lalu, tapi Tempo Media Week tahun ini terasa lebih hangat, akrab, dan punya banyak energi positif," tutur Mardiyah.
Selama tiga hari, kegiatan Tempo Media Week 2018 diramaikan oleh diskusi panel, masterclass, festival dongeng, diskusi buku, workshop, seminar dan komunitas.
Ada sepuluh komunitas yang siap berbagi pengalaman dan jaringannya selama hajatan Tempo Media Week pada 14-16 Desember 2018. Komunitas menyemarakkan Tempo Media Week 2018 Palmerah Edition dengan serangkaian workshop dan kampanye inisiatif yang telah mereka buat. Dalam Tempo Media Week 2018 Palmerah Edition, ada satu ruangan besar yang diisi oleh komunitas dari berbagai bidang. Mereka dari komunitas pecinta komik hingga jejaring pecinta teknologi virtual reality.
Ada 14 Master Class yang disediakan untuk tahun ini. Kelas master ini diampu para pakar seperti penulis biografi tokoh Alberthiene Endah, komika David Nurbianto, penulis Ahmad Fuadi, Okky Madasari, Laela S Chudori, dan penulis perjalanan Trinity.
Tempo Media Week 2018 mendapat dukungan dari beberapa pihak, di antaranya Tempo.co, Majalah TEMPO, Koran Tempo, PDAT, Indonesiana, Tempo Channel, Mataair, ASTRA, Kemitraan, AIPJ2, Yayasan Danamon Peduli, Free Press Unlimited, CERA, KSI, Solaria, Sulthan Cathering, SKK Migas, dan Chevron.
Tempo Institute adalah sayap grup PT. Tempo Inti Media Tbk, yang bergerak di bidang pendidikan. Berdiri sejak tahun 2009, mulanya sayap ini dibentuk sebagai penyedia pelatihan bagi reporter baru Tempo agar bisa mendapat pelatihan jurnalistik intensif setiap pekannya selama satu tahun penuh.
Baca: Saatnya, Tempo Media Week 2018 Pulang Kandang
Kegiatan Tempo Institute berkembang menjadi fasilitator beragam pelatihan menulis. Selain pelatihan, beragam riset, diskusi, dan program pengembangan jaringan anak muda di berbagai kota juga dilakukan sebagai kontribusi pada pengembangan budaya literasi di Indonesia.