Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kolaborasi, Masa Depan Media untuk Jurnalisme Investigasi

image-gnews
Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra didampingi oleh Lais Abid dari ICW tengah menjelaskan pentingnya media berkolaborasi untuk  melakukan investigasi kasus-kasus korupsi di Ruang dan Tempo Gedung Tempo, Sabtu, 15 Desember 2018. Menurut Setri, Indonesialeaks bagian dari ikhtiar kolaborasi itu. Sopril/istimewa
Redaktur Eksekutif Majalah Tempo Setri Yasra didampingi oleh Lais Abid dari ICW tengah menjelaskan pentingnya media berkolaborasi untuk melakukan investigasi kasus-kasus korupsi di Ruang dan Tempo Gedung Tempo, Sabtu, 15 Desember 2018. Menurut Setri, Indonesialeaks bagian dari ikhtiar kolaborasi itu. Sopril/istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Membuat berita secara eksklusif adalah salah satu strategi andalan media untuk menang kompetisi. Pengalaman setelah membuat berita investigasi mengajarkan perlunya mencoba strategi sebaliknya. Alih-alih saling menyimpan sumber berita, media yang melakukan investigasi perlu mencoba cara baru: berkolaborasi.

“Dengan kolaborasi, dampak berita bisa lebih optimal, kepercayaan publik bertambah, risiko pun bisa ditanggung bersama,” kata Redaktur Eksekutif Majalah Tempo, Setri Yasra saat berbicara mengenal Kolaborasi, Masa Depan Jurnalisme di acara Tempo Media Week 2018 di Ruang dan Tempo, Gedung Tempo, Jakarta, Sabtu, 15 Desember 2018.

Baca: 11 Ribu Petani Dapat Pinjaman Berkat Teknologi Blockchain

Setri menjelaskan keyakinan barunya ini muncul dari pengalaman Tempo melakukan investigasi selama ini. Tempo selalu dicurigai membawa kepentingan pihak tertentu setiap kali mengungkap sebuah kasus melalui investigasinya.

“Misalnya satu saat kami bisa dituding anti Islam karena mengangkat kasus yang dilakukan oleh kelompok berideologi Islam, di waktu lain, ketika Tempo mengusut kasus yang melibatkan politisi nasionalis, muncul tudingan bahwa Tempo digerakkan oleh kelompok sosialis,” ujarnya.

Baca: Kebijakan Publik Tidak Bawa Perubahan, Apa Sebabnya?

Berkaca dari pengalaman tersebut, kata Setri, muncul gagasan di dalam redaksi Tempo tentang perlunya menggelar investigasi secara bersama-sama dengan media lain. Manfaatnya, untuk meminimalkan kecurigaan dan menaikkan kredibilitas atas berita yang dibuat.

Tempo mencoba mewujudkan strategi ini dengan menggelar program Investigasi Bersama Tempo, dan kemudian bergabung ke jaringan kerja IndonesiaLeaks. Setri merasa gembira karena kini kolaborasi antar media telah terwujud, baik itu melalui program seperti IBT mau pun IndonesiaLeaks.

Simak: Begini Resep Membentuk Karakter Tokoh dalam Fiksi

Setri menekankan bahwa salah satu alasan banyak media enggan melakukan investigasi adalah berisiko tinggi, memakan banyak waktu dan tenaga, dan mempertimbangkan ketergantungan media terhadap iklan. Akibatnya banyak isu penting tak terungkap karena media enggan mengusutnya. Hal ini terutama terjadi pada media-media di luar Jakarta.

Meski demikian, Setri tetap berharap akan tetap ada media yang mau kembali mengingat dan menegakkan kembali fungsi media sebagai pengawas dan pengawal kepentingan masyarakat luas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Simak juga: Fasli Jalal Ceritakan Gadis yang Kalahkan Raksasa

Manfaat dari strategi kolaborasi ini telah dirasakan pula oleh lembaga non media seperti Indonesia Corruption Watch (ICW). Lais Abid dari ICW  menyatakan platform kerja seperti IndonesiaLeaks juga bermanfaat bagi lembaga seperti ICW.

Selama ini, kata Abid, sebagai lembaga anti korupsi, ICW banyak menerima pengaduan masyarakat. Tidak semuanya memenuhi kriteria sebagai kasus korupsi. Dengan sumber daya yang terbatas, “kami kewalahan menangani berbagai pengaduan tersebut,” ujarnya.

Hal ini, menurut Abid, masih ditambah kebutuhan agar kasus-kasus yang ditangani mendapatkan perhatian publik. Dengan adanya IndonesiaLeaks, kini ICW bisa mendorong masyarakat yang memiliki data kasus korupsi untuk menyalurkannya ke jaringan media di IndonesiaLeaks.

Baca: Pentingnya Interaksi dengan Penonton Saat Berbicara di Depan Umum

Baik Setri maupun Abid, mengakui bahwa platform kerja seperti IndonesiaLeaks tidak akan langsung mendapatkan kepercayaan publik sebagai saluran untuk memberantas korupsi atau berbagai bentuk pelanggaran hukum lainnya. Meski demikian, keduanya optimis bahwa kredibilitas tersebut akan dapat diraih.

Salah satunya adalah dengan keluarnya liputan bersama tentang perusakan barang bukti pemeriksaan sebuah kasus di KPK. Kasus yang bahannya telah didapat sejak hampir setahun sebelumnya, tapi baru dibuka setelah diverifikasi dengan penuh kehati-hatian oleh media anggota jaringan IndonesiaLeaks.

Keyakinan dan optimisme pada kerja kolaboratif untuk investigasi ini disambut baik oleh peserta diskusi. Meski demikian mereka sempat menanyakan mekanisme verifikasi dan jaminan keamanan dari pelaku dan pendukung kerja investigasi ini. Kekhawatiran ini ditepis oleh Setri dan Abid dengan menunjukkan bahwa kerja ini tetap mengedepankan prinsip-prinsip kerja professional dan etika serta mekanisme pengamanan yang terus diperbaiki.

SOPRIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

6 hari lalu

Kepala Lapas Sukamiskin Wachid Wibowo saat memberikan sambutan pemberian remisi Idul Fitri kepada narapidana korupsi, Rabu, 10 April 2024). (ANTARA/HO-Lapas Sukamiskin)
ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri


Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

9 hari lalu

Mantan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dan Yudi Purnomo Harahap menghadiri sidang Praperadilan Firli Bahuri dalam kasus penetapan tersangka dugaan pemerasan terhadap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Kamis, 13 Desember 2023. TEMPO/Yuni Rahmawati
Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.


Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

10 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?


World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza

12 hari lalu

Seseorang melihat sebuah kendaraan di mana karyawan dari World Central Kitchen (WCK), termasuk orang asing, tewas dalam serangan udara Israel di Deir Al-Balah, di Gaza tengah, Jalur 2 April 2024. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak meminta Israel untuk segera menyelidiki dan memberikan penjelasan setelah terdapat pekerja warga negara Inggris terbunuh di Gaza. REUTERS/Ahmed Zakot
World Central Kitchen Desak Investigasi Independen atas Serangan Israel di Gaza

World Central Kitchen mengatakan IDF tidak dapat "menyelidiki kegagalannya sendiri" atas serangan udara yang menewaskan tujuh orang pekerja bantuan di Gaza.


Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

13 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.


Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

13 hari lalu

Logo KPK. Dok Tempo
Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?


Enam Bulan Genosida di Gaza, Israel Dilaporkan Gunakan AI untuk Bantai Warga Sipil

14 hari lalu

Warga Palestina berada dekat bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di tengah konflik Hamas dan Israel di Rafah, 9 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Enam Bulan Genosida di Gaza, Israel Dilaporkan Gunakan AI untuk Bantai Warga Sipil

Dua media Israel melaporkan bahwa militer Israel menggunakan database bertenaga AI untuk membantai warga sipil Palestina di Gaza demi memburu Hamas


Longsor di Tol Bocimi, Politikus PKS Ini Minta Pemerintah Investigasi dan Cari Pihak Bertanggung Jawab

14 hari lalu

Tol Bocimi longsor. (Antara)
Longsor di Tol Bocimi, Politikus PKS Ini Minta Pemerintah Investigasi dan Cari Pihak Bertanggung Jawab

Anggota DPR Komisi V dari fraksi PKS, Suryadi Jaya Purnama meminta agar pemerintah menginvestigasi penyebab utama amblasnya ruas jalan tol Bocimi.


Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

14 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.


Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

14 hari lalu

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, mendatangi Markas Besar Polisi Republik Indonesia atau Mabes Polri untuk melaporkan terkait dugaan pencemaran nama baik, pada Selasa, 19 Maret 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Tempo Minta Dewan Pers Tegur Bahlil karena Tak Cerminkan Itikad Baik Narasumber Berita

Tempo menilai respons Bahlil tak mencerminkan itikad baik narasumber berita dan pejabat publik atas penyelesaian sengketa pers.