TEMPO.CO, Jakarta - Festival Belanja Online atau FBO kembali digelar pada 25 - 30 November 2018. Fokus dalam festival ini adalah brand dan produk lokal. "Kami percaya produk lokal Indonesia enggak kalah sama luar negeri," ujar Founder dan Committee Lead Festival Belanja Online, Muhammad Arief, dalam temu media di Jakarta, Rabu, 21 November 2018.
Menurut Arief, berdasarkan data dari Startup Ranking, Indonesia berada di peringkat keenam. Sehingga, fokus dalam FBO tahun ini tentang produk lokal. Mengusung tema #Guelokal, kata Arief, FBO dapat menjadi wadah mengekspos UMKM dan startup lokal.
Berbeda dari gelaran belanja online lainnya, menurut Arief, FBO tahun ini menggunakan aktivitas menarik dalam penyelenggaraannya. Pada 2015 misalnya, FBO bersama Unicef turun ke jalan melakukan edukasi ke masyarakat mengenai belanja online.
Demikian pula pada 2016, FBO menggelar aktivitas kampanye donasi di kitabisa.com. "Tujuan diadakan FBO adalah kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa belanja online itu mudah, aman dan nyaman," ujar Arief.
Selain edukasi, FBO diharapkan dapat meningkatkan trafik para pelaku e-commerce. Arief yakin, acara yang digelar bersama-sama ini akan menarik trafik lebih besar.
Sejak digelar pada 2014 hingga 2018, FBO telah tumbuh 580 persen dari segi partisipan -- dari 25 menjadi 170 partisipan. Demikian pula dari segi trafik dan pendapatan, selalu bertambah dari tahun ke tahun.
Pada 2014, Arief menjelaskan, FBO berhasil meningkatkan dua kali lipat pendapatan dan dua kali lipat trafik dibanding hari biasa. Jumlah ini meningkat pada 2015, dengan peningkatan pendapatan 2,5 kali lipat dan trafik 3,5 kali lipat dibanding hari biasa.
FBO berhasil menggenjot pendapatan e-commerce sebesar tiga kali lipat dan trafik 3,5 kali lipat dibanding hari biasa pada 2016. Sementara itu pada 2017, FBO menyumbang peningkatan pendapatan tiga kali lipat dan trafik empat kali lipat dari hari biasa.
Tahun ini, Arief mengatakan FBO menargetkan kenaikan pendapatan sebesar tiga kali lipat dibanding tahun lalu. "Tahun lalu hampir menyentuh Rp 3 triliun, tahun ini kami ingin meningkatkan tiga kali lipat, minimal Rp 3 triliun," kata Arief.
Angka tersebut, menurut Arief, dapat dicapai dengan berbagai aktivitas yang ditawarkan para e-commerce, seperti diskon hingga 95 pesen dan cashback party.
Aktivitas promo tersebut akan dilakukan pada sembilan kategori, yakni elektronik, home and living, fesyen, travel, groceries and kids, lifestyle, marketplace, shopping mall, dan health and beauty.
Seperti tahun sebelumnya, Arief memprediksi kategori fesyen dan elektronik akan kembali menjadi kategori yang populer. "Prediksi sekarang tidak jauh beda, fesyen tetap nomor satu, tapi sekarang ada kategori travel yang mulai menyusul, jadi prediksi kita fesyen, travel dan gadget," ujar Arief.