TEMPO.CO, Bojonegoro - Tempo Institute bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melakukan pendampingan ke-38 pelaku ekonomi kreatif di Bojonegoro, Jawa Timur dari Kamis 27- Sabtu 29 September 2018. Program Pendampingan Komunitas Kreatif Bekraf-Tempo Institute atau Kombet Kreatif ini juga menggandeng Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Pemerintah Bojonegoro.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Supriyanto mengaku senang, kabupaten ini terpilih sebagai salah satu dari 12 lawatan kota yang digelar Kombet Kreatif. Alasannya, Bojonegoro butuh promosi yang luas untuk mendongkrak pelbagai produk ekonomi kreatif masyarakat.
Baca: Cerita Bos Tokopedia Ihwal Dahsyatnya The Power of Kepepet
"Tentu kita senang program ini digelar di Bojonegoro," ujarnya dalam sambutn di Kantor Pusat Pengembangan Ekonomi Kreatif (PPIK) di Desa Sukorejo, Kota Bojonegoro, Kamis, 27 September 2018. "Saya berharap peserta yang terpilih ikut ini tidak pelit membagi ilmunya kepada para pelaku ekonomi kreatif di Bojonegoo."
Agus menyebutkan sejumlah industri kecil dan menengah banyak ditemukan dan menyebar di beberapa desa di 28 kecamatan di Bojonegoro. Ia mencontohkan, industri rumahan batik yang tumbuh pesat dalam enam tahun terakhir. Ada juga kerajinan gembol jati yang terdapat di sentra-sentra desa-desa pinggir hutan. Lalu mebel dari kayu jati yang sudah lebih dari 40 tahun berada di Kecamatan Kota Bojonegoro, Kasiman, Ngraho dan Margomulyo.
Baca: Begini Memetakan Potensi Desa Bersama Kombet Kreatif
“Kami berharap, pendampingan ini berdampak dan produknya dikenal,” ujarnya. Bojonegoro adalah kota ketujuh yang disinggahi Kombet Kreatif ini. Sebelum Bojonegoro, Kombet Kreatif sudah digelar di Kota Padang, Surabaya, Karangasem, Kendari, Maumere dan Malang. Setelah Bojonegoro, Kombet Kreatif akan digelar di Singkawang, Bandung Barat, Belu, Kupang, dan Merauke.
Agus pun berharap tahun depan Tempo Institute tetap menggelar program ini di Bojonegoro. "Supaya lebih banyak lagi ekonomi kreatif di Bojonegoro itu meluas.
Kombet Kreatif di Bojonegoro ini menghadirkan para pembicara yakni Vincentius Surya Putra, project manager Tata Rupa yang membawakan materi soal Inspirasi Talk dan Arief Ayip Budiman, seorang pakar branding dan co founder Rumah Sanur, Bali. Selain kedua inspirator itu, Kombet Kreatif juga memberikan materi storytelling yang akan dibawakan redaktur Tempo, Endri Kurniawati.
Endri mengatakan, di era digital saat ini, dunia dalam genggaman. "Jika kita tidak ikut merayakan dunia baru ini, kita bakal tertinggal," katanya. Endri berharap para pelaku ekonomi kreatif memanfaatkan dunia baru ini untuk memasarkan produk kreatif mereka.
Adapun Vincentius mengaku senang melihat para peserta bersemangat belajar yang tinggi. Menurut dia, hal ini dilihat dari diskusi dan pemaparan pengalaman antar peserta. “Diskusi jadi enak dan hidup,” ujarnya.
Para peserta kebanyakan telah punya jaringan atas usaha yang ditekuninya. Dengan modal tersebut, antara peserta satu dengan lainnya, bisa saling memanfaatkan dan berkolaborasi.