TEMPO.CO, Jakarta - Bekraf Habibie Festival 2018 akan digelar kembali pada 20-23 September 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. "Tujuan utama Habibie Festival ini adalah festival teknologi dan inovasi mempererat hubungan antara masyarakat dengan dua tema ini, yaitu teknologi dan inovasi," ujar Ilham Habibie, Founder & Festival Chairman Bekraf Habibie Festival 2018 di Jakarta, Jumat, 7 September 2018.
Lihat: Antusias Anak-anak Hadiri Bekraf Habibie Festival 2017
Menurut Ilham, tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggaran Bekraf Habibie Festival. Seperti pada penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Bekraf Habibie Festival 2018 menampilkan beragam tema dan aktivitas yang aktual dengan perkembangan IPTEK di Indonesia.
Mengusung tema "Lihat, Sentuh dan Rasakan Teknologi dan Inovasi Terbaru," pameran teknologi ini menampilkan berbagai zona. Mulai dari Bazaar Inovasi, Makerland, Fin Tech, A to B the Future of Transportation, Sport Land, Infusion, sampai Future Living, dan Food Fest.
Co-founder dan CEO Bekraf Habibie Festival, PT Orbit Ventura Indonesia, Sachin V. Gopalan, menambahkan tahun pertama lebih dari 50 ribu orang berkunjung, tahun kedua pengunjungnya mencapai 80 ribu orang.
Siswa sekolah dasar berebut untuk bersalaman dengan Presiden ke 3 Indonesia BJ Habibie pada Bekraf Habibie Festival 2017 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, 7 Agustus 2017. Pameran teknologi inovasi terbesar di Indonesia ini diikuti oleh 100 perusahaan dan komunitas yang tergabung di dalamnya. Tempo/Tony Hartawan
"Target tahun ini 90-100 ribu orang. Akan ada lebih dari 200 eksibitor. Pada hari pertama dan kedua mengundang murid dan guru, agar anak-anak bisa bercerita kepada teman dan tetangga, sehingga di akhir pekan diharapkan banyak keluarga yang berkunjung," kata Sachin.
Penyelenggaraan festival teknologi ini mendapat dukungan penuh dari Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf sebagai komitmen pemerintah untuk terus mendorong perkembangan industri kreatif Indonesia lewat inovasi teknologi.
"Ada kaitan erat antara inovasi dan kreativitas, bahwa ekonomi kreatif tidak dapat bertahan tanpa menggunakan teknologi terbaru, keduanya saling bergantung. Inovasi diperlukan di semua sektor," kata Ketua Bekraf, Triawan Munaf, dalam kesempatan tersebut.
Hal ini sejalan dengan slogan "Membudayakan Teknologi" yang diusung Habibie Festival, di mana teknologi merupakan bagian dari manusia. "Teknologi bukan satu hal yang dingin dan mahal yang hanya impor ke luar. Itu harus ditegakkan," ujar Ilham.
Untuk memacu daya kreasi dan inovasi, beberapa zona baru diciptakan, seperti zona Fin Tech 2.0 yang memperlihatkan teknologi keuangan, Bazaar Inovasi yang menyajikan produk-produk lokal berkualitas, serta Indonesia Fund Fest yang memberi peluang startup mendapat modal pendanaan.
Lebih dari 20 mitra kurikulum akan mengadakan sedikitnya 80 sesi pelatihan bagi 4.000 orang yang ingin menjadi bagian dari angkatan kerja masa depan Indonesia. "Para mitra membawa berbagai kurikulum untuk ketrampilan masa depan dalam Industri 4.0, seperti IoT, kecerdasan buatan (AI), robotics, dan bisnis skills," kata Sachin.
Bekraf Habibie Festival juga akan meluncurkan Berkarya, akademi untuk mewadahi pekerjaan dan ketrampilan di masa depan sebagai persiapan revolusi industri yang keempat.