TEMPO.CO, Lombok Utara - Belasan anak-anak berdiri melingkar di antara puing bangunan yang hancur akibat gempa Lombok. Di tempat tersebut, sebelum Juli lalu, berdiri kokoh bangunan yang terdiri dari beberapa ruang untuk belajar dan bermain. Dahsyatnya gempa, sebanyak 620 rumah penduduk Desa Batukliang Utara, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, rusak.
Baca: Prioritas Rehabilitasi Kerusakan Akibat Gempa Lompok
Robohnya ratusan rumah di Desa Batukliang Utara tidak hanya membuat anak-anak kehilangan tempat belajar dan bermain. Banyak usaha mikro yang terpaksa tutup. Rumah produksi usaha kecil menengah rata dengan tanah berikut alat-alatnya.
Sahmin, salah satu warga Desa Batukliang Utara, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, yang memanfaatkan kembali alat produksi usaha mikronya. Foto: Dok. Joko Intarto
UD Istiqomah, Monda dan Mandiri adalah tiga contoh usaha mikro yang cukup berhasil. Usaha itu dirintis kelompok warga desa sejak 2003. Mereka menghasilkan aneka makanan seperti keripik pisang dan rengginang. Omzetnya untuk dua mini market yang ada di kabupaten itu sekitar Rp 5 juta per minggu.
Sebulan mengungsi, pengrajin usaha mikro mencoba bangkit dari kesulitan. Mereka menata kembali sumber ekonominya. Dimulai dari membersihkan reruntuhan rumah dan memperbaiki alat produksi yang masih bisa dimanfaatkan.
"Kami harus mulai produksi lagi. Para pelanggan banyak yang menunggu, ini sumber penghasilan kami satu-satunya," kata Mariam, pembuat keripik pisang bermerk Batura produksi UD Istiqomah seperti rilis yang diterima Tempo dari Johari Zein Foundation, Selasa, 4 September 2018.
Semangat bangkit dari kesulitan sejalan dengan agenda pemerintah daerah. Wakil Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Rahman, mengundang donatur ikut membangkitkan usaha kecil menengah di wilayahnya. Salah satunya Johari Zein Foundation.
Lembaga ini fokus mengurusi UKM di Desa Batukliang Utara. Dua program yang diprioritaskan membangun kembali masjid yang juga dimanfaatkan belajar dan kegiatan produksi usaha kecil menengah. Di tempat ini pula menjadi pusat produksi kripik pisang, rengginang dan dodol rumput laut.
Kekuatan gempa Lombok hingga 7 Skala Richter pada Juli lalu mengakibatkan kerusakan di mana-mana. Berdasarkan catatan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, data rumah yang rusak ringan sebanyak 11.392 unit, 3.556 rusak sedang, 17.769 rusak berat.