TEMPO.CO, Palembang – Atlet unggulan tenis Indonesia nomor tunggal putra, Anthony Susanto, harus menyudahi perjuangan di ajang Asian Games 2018 pada babak pertama. Anthony dihentikan langkahnya oleh petenis Pakistan, Mohamad Abid Ali Khan Akbar dengan skor 5-7, 1-6 di Lapangan Tenis Jakabaring, Palembang, Ahad 19 Agustus 2019.
Anthony yang merupakan peraih tiga medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Bandung, Jawa Barat, harus menjalani perlawanan ketat Ali Khan Akbar pada set awal. Pada set kedua Ali Khan Akbar tampil lebih percaya diri dan akhirnya menundukan salah satu petenis terbaik Indonesia itu.
“Saya kehilangan game ke-11, dan tertinggal 5-6 di set awal,” ujar Anthony di Lapangan Tenis, Jakabaring, Palembang, Minggu 19 Agustus 2018.
Sebenarnya pada peringkat dunia, kedua pemain Anthony dan Mohamad Abid Ali Khan Akbar itu tak berpaut jauh berbeda. Atlet ‘Tim Merah Putih’ itu berada di peringkat tunggal ke-1779 dunia dan Atlet ‘Tim Hijau Bulan Bintang Putih’ itu di peringkat ke-1848.
Namun, harapan pemain berusia 21 tahun untuk bertanding pada Asian Games 2018 masih tersisa. Dia akan bertanding di nomor ganda. Pada nomor itu, Anthoni akan berpasangan dengan sang kakak, David Agung Susanto. Duo Susanto itu bakal menghadapi duet asal Maladewa, Faaih Fazeel Abdullah dan Saai Waheed Ahmed.
Pelatih Tim Putra Tenis Indonesia Febi Widhiyanto mengaku sudah memprediksikan kekalahan anak asuhnya itu. Meskipun demikian, menurut dia, Anthony memiliki peluang untuk menang saat menghadapi unggulan Pakistan itu. Sayangnya, menurutnya Anthony belum berjuang secara maksimal.
“Namun hasil ini sudah sesuai dengan perkiraan kami,” ujarnya.
Dengan hasil ini, Pada Asian Games 2018, Tim Tenis Indonesia untuk nomor tunggal putra tinggal berharap pada Muhammad Rifqi Fitriadi yang sebelumnya menang melawan petenis Nepal, Samrakshyak Bhushan Bajracharya dengan skor akhir 6-2, 6-2. Pada pertemuan babak kedua nanti, Rifqi akan menghadapi unggulan keempat asal India, Prajnesh Gunneswaran.